Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasta Siempre, Comandante Chavez

Kompas.com - 06/03/2013, 22:29 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

KOMPAS.comSalah satu tokoh paling kontroversial masa kini, demikian Cristina Marcano dan Alberto Barrera Tyszka menyebut Hugo Chavez dalam buku mereka, Hugo Chavez : The Definitive Biography of Venezuela s Controversial President. Tak ketinggalan, mereka juga memasukkan Chavez dalam daftar pemimpin negara terpenting.

Semasa berkuasa, Presiden Venezuela itu lantang berbicara. Chavez adalah pemimpin dengan pengaruh dan kharisma yang amat kuat. Ia pun memiliki keberanian luar biasa. Sifatnya itu diyakini karena ketertarikannya terhadap militer. Ketertarikan yang bisa dikatakan radikal.

Chavez menjadi populer karena melakukan kudeta pada tahun 1992. Meski gagal, nama Chavez tetap harum karena melawan p residen Venezuela saat itu, Carlos Andres Perez yang membuat mayoritas masyarakat jatuh dalam jurang kemiskinan. Chavez dipenjara dua tahun, keputusan yang menjadi bumerang bagi Perez.

Chavez menjelma menjadi pahlawan. Ia memenangkan pemilihan presiden pada tahun 1998. Hingga kanker mengakhiri hayatnya pada usia 58 tahun, Chavez tetap menjadi pemimpin Venezuela. Saat bertatap muka dengan khalayak, Chavez menyihir mereka. Ia tak hanya berpidato tetapi juga bernyanyi, bahkan menari.

Chavez dikagumi rakyatnya terutama kalangan miskin karena berhasil menasionalisasi aset perusahaan-perusahaan minyak internasional di Venezuela. Sejak kecil, Chavez memang akrab dengan kepapaan. Chavez lahir di Barinas, sebelah barat daya Venezuela pada tahun 1954.

Ayah Chavez adalah guru namun ia dibesarkan neneknya. Chavez kecil berjualan permen untuk membantu keluarganya. Ketertarikan Chavez terhadap dunia keprajuritan ia wujudkan dengan belajar di Akademi Militer Venezuela, Caracas dan menjadi serdadu penerjun payung.

Ia mengobarkan revolusi demi distribusi kesejahteraan penjualan minyak yang lebih merata di Venezuela. Chavez dengan nyaring memprovokasi musuh-musuhnya di dalam maupun luar negeri. Kedekatan dengan Iran, Libya, dan Suriah membuat hubungan Venezuela dengan Amerika Serikat menjadi panas.

Puncaknya, saat ia berbicara dalam Majelis Umum PBB pada tahun 2006. Chavez menyebut Presiden Amerika Serikat George W Bush sebagai iblis . Lantaran wataknya, tak heran jika Chavez disapa comandante atau sang komandan. Kedekatan kepada Tuhan semakin terl ihat selama masa-masa sakitnya.

"Tuhan, jangan cabut nyawaku dulu," ujar Chavez pada tahun 2012. Namun, Presiden aliran sayap kiri itu menghembuskan nafas terakhir pada 5 Maret 2013. Penyanyi folk Kuba ternama Silvio Rodriguez menyampaikan kata perpisahan dalam bahasa Spanyol, "Hasta siempre (selamat tinggal) , comandante," ujarnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com