Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga China Bercerai demi Hindari Pajak

Kompas.com - 06/03/2013, 15:52 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com  Sejumlah pasangan China berbondong-bondong untuk bercerai demi menghindari pajak baru pada penjualan rumah. Demikian lapor harian Shanghai Daily, Rabu (6/3/2013). Fenomena perceraian itu terjadi setelah Pemerintah China menindak aksi spekulasi pada properti.

Pemerintah pusat China, Jumat lalu, mengeluarkan peraturan untuk mengendalikan harga rumah, termasuk pajak keuntungan 20 persen, pada keuntungan pemilik yang diperoleh dari penjualan properti tempat tinggal.

Namun, ada sebuah celah dalam undang-undang China yang memungkinkan pasangan bercerai yang punya dua properti. Pasangan itu dapat mencantumkan rumah-rumah tersebut atas nama mereka masing-masing sehingga kemudian, dalam kondisi tertentu, bisa menjualnya secara bebas pajak. Setelah itu, mereka dapat menikah kembali. Demikian kata harian yang didukung pemerintah itu.

Kantor pemerintah untuk pendaftaran pernikahan, yang juga menangani perceraian, di pusat komersial China di Shanghai, telah dibanjiri puluhan pasangan minggu ini. Mereka mencoba untuk melepaskan tali perkawinan, termasuk setidaknya seorang perempuan hamil. Demikian lapor harian itu lagi.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia datang ke sini untuk menghindari kemungkinan kerugian dalam transaksi properti, dan saya tidak bisa mengatakan apa-apa," lapor koran itu yang mengutip seorang pejabat di tempat pendaftaran di distrik Yangpu di kota itu.

"Saya mengatakan kepada mereka semua untuk datang lagi ke sini untuk mendaftarkan kembali pernikahannya," kata pejabat.

Pengecualian bagi pajak itu, yang sebelumnya hanya sebuah opsi yang tersedia bagi pemerintah daerah tetapi banyak yang tidak memaksakan itu, tersedia bagi vendor yang menjual rumah utama mereka dan telah memiliki rumah itu lebih dari lima tahun.

Biro urusan sipil Shanghai memastikan pajak yang direncanakan telah memicu kenaikan jumlah perceraian. Namun, lembaga itu menolak untuk memberikan total kasus di seluruh kota itu. Demikian lapor surat kabar tersebut.

Namun, seorang pejabat memperingatkan para istri untuk berhati-hati. Ia memperingatkan bahwa sejumlah pria yang tidak setia mungkin benar-benar menginginkan perceraian permanen. "Sejumlah pria mungkin menipu istri mereka dengan menggunakan pajak sebagai alasan untuk bercerai. Namun, mereka mungkin memiliki wanita simpanan dan benar-benar ingin bercerai," kata He Zhanbiao dari Biro Urusan Sipil Shanghai kepada surat kabar itu.

Tiga tahun lalu, sebuah aturan lain diperkenalkan untuk mengendalikan pasar properti, termasuk batasan untuk membeli rumah kedua, juga memicu kecenderungan perceraian cepat. Tujuannya tentu saja agar pasangan bisa memiliki properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com