Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Malaysia Buru Tentara Kesultanan Sulu

Kompas.com - 06/03/2013, 12:16 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Militer Malaysia, Rabu (6/3/2013), terus memburu kelompok bersenjata Tentara Kesultanan Sulu yang selamat dari serangan udara. Tentara Malaysia bahkan menyisir setiap rumah untuk mencari anggota penyusup.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sebelumnya telah menyatakan, operasi militer yang dilancarkan Malaysia berhasil "membasmi" pengikut Sultan Sulu yang bersembunyi di sekitar Lahad Datu dan Semporna, Sabah.

Namun, ternyata diketahui anggota Tentara Kesultanan Sabah ini berhasil lolos dari gempuran serangan udara ke daerah-daerah pertanian di kawasan itu.

"Pencarian dari rumah ke rumah sedang dilakukan secara hati-hati untuk memastikan keselamatan anggota polisi dan tentara," demikian laporan kantor berita Bernama mengutip pernyataan kepolisian.

Situasi ini dibenarkan Kepala Kepolisian Federal Malaysia Ismail Omar yang mengatakan pihaknya tidak menemukan satupun anggota militan Sulu yang tewas seusai serangan udara.

"Saya sudah memerintahkan komandan di lapangan untuk waspada karena musuh masih ada di sana," kata Ismail.

"Tentu saja kami berharap mereka tak akan lolos," tambah dia.

Sementara itu, Muhajab Hashim, seorang pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengatakan, para pejuang MNLF yang pernah memerangi militer Filipina hingga 1996, terus berdatangan ke Sabah untuk membantu pasukan Sultan Sulu.

"Banyak dari mereka yang sudah lolos dari pengawasan pasukan keamanan," kata Muhajab Hashim di Manila.

"Mereka memahami kawasan itu seperti telapak tangan sendiri karena mereka pernah berlatih di sana (Sabah) di masa lalu," tambah Hashim, merujuk bantuan Malaysia yang melatih para pemimpin MNLF saat menghadapi Filipina.

"Kami berharap lebih banyak lagi dari mereka yang akan bergabung, meski secara resmi kami melarang mereka untuk berangkat," ujar Hashim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com