Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hugo Chavez Mewariskan Jati Diri Bangsa

Kompas.com - 06/03/2013, 09:15 WIB
Simon Saragih

Penulis

KOMPAS.com — Tidak adil kadang dunia ini seperti tidak adilnya dunia pada masa kecil Hugo Chavez. Presiden Venezuela pernah tidak punya makanan di masa kecilnya. Dia telah wafat pada hari Selasa (5/3/2013) pukul 16.25 waktu setempat di Caracas.

Selama 13 tahun Chavez berkuasa, pers dunia cenderung melihat sisi ekstremnya, yakni sisi revolusionernya. Chavez menasionalisasi korporasi swasta, meredam oposisi, membungkam lawan dan musuh-musuhnya.

Akan tetapi, Chavez bukan seorang Presiden seperti almarhum mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos. Chavez tidak terdengar memperkaya diri melebihi batasan yang wajar. Dia juga bukan Husni Mubarak versi Mesir.

Ada sisi positif Chavez, yang menginspirasi banyak pemimpin lain di kawasan Amerika Latin, seperti Presiden Bolivia Ivo Morales dan Presiden Argentina Cristina Hernandez. Ada banyak lagi para pemimpin lain di kawasan yang mengagumi Chavez.

Adalah Fidel Castro, pemimpin Kuba, yang sejak lama telah menginspirasi Chavez. Ini terkait soal kemandirian dan jati diri bangsa,soal keinginan untuk terbebas dari penekanan para kapitalis yang berbasis di Washington dan New York, serta Eropa.

Adalah Chavez yang mengkristalkan inspirasi itu. Selama Perang Dingin dan selama kekuasaan AS yang begitu dahsyat, para pemimpin Amerika Latin ini selalu mendapat cap sebagai sosialis ekstremis. Kini Amerika Latin berkembang pesat secara ekonomi. Para pemimpin kawasan ini sibuk menyita aset-aset minyak dan gas yang selama ini dikuasai AS dan Eropa.

Chavez adalah pihak yang memulai itu secara nyata. Menurut data Bank Dunia, kemiskinan di Venezuela berkurang drastis. Keinginan untuk menghidupi warganya agar terhindari dari kemiskinan dia nyatakan walau belum tercapai secara sempurna.

Dia akhirnya meninggal setelah dua tahun berjuang melawan kanker. Namun, dia telah meninggalkan warisan berupa jati diri bangsa dan sikap seorang pemimpin yang peduli pada warga yang dia pimpin.

"Inilah sisi positif yang diwariskan Chavez," kata Michael Shifter, Presiden Inter-American Dialogue, sebuah lembaga yang bermarkas di Washington, seperti dikutip CNN, Selasa (5/3/2013).

Hal serupa dikatakan pengamat lain. "Chavez telah memberi identitas jelas dan rasa harga diri kepada orang-orang yang selama ini terabaikan," kata Jennifer McCoy, Direktur Americas Program at the Carter Center, di Atlanta, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com