Wilayah Sabah diketahui memang kerap menjadi titik panas hubungan diplomatik di antara dua negara bertetangga, Malaysia dan Filipina, sejak penyerahan kedaulatan oleh Kesultanan Sulu tadi.
Upaya ”mengambil alih” Sabah pernah diupayakan oleh Pemerintah Filipina pada masa kepemimpinan Presiden Ferdinand Marcos.
Secara diam-diam, Marcos mempersenjatai dan melatih pengikut Kesultanan Sulu untuk kemudian akan disusupkan ke Sabah.
Seperti diberitakan BBC, rencana itu belakangan bocor dan milisi bersenjata tersebut justru dibunuh sendiri oleh tentara Filipina untuk menghapus jejak keterlibatan pemerintahan Marcos.
Peristiwa itu juga memicu kemarahan warga Filipina selatan untuk memberontak terhadap pemerintah. (DWA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.