Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Pembangunan "Deep Tunnel" Bisa Direkayasa

Kompas.com - 06/03/2013, 06:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin pengerjaan deep tunnel bisa dilakukan. Untuk itu, ia mencantumkan mega-proyek itu dalam Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Raperda RPJMD) DKI Jakarta 2013-2017, dan telah disampaikan kepada legislatif pada Selasa (5/3/2013).

Mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan, proses pengerjaan deep tunnel bersifat penting. Kalaupun ada kajian yang mengatakan tak bisa dilakukan karena kondisi tanah di Jakarta relatif lembek, maka ia menyerahkan semuanya pada bantuan teknologi canggih.

"Kalau tanahnya lembek kan ada teknologi. Artinya di zaman seperti ini semua bisa direka," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (5/3/2013) malam.

Mengenai biaya, kata Jokowi, pengerjaannya dilakukan tanpa menggunakan APBD. Seluruhnya diserahkan kepada pihak swasta yang ingin berinvestasi. Pembangunan baru dilakukan ketika kalkulasi selesai dilaksanakan.

"Soal harga, hitungan tanah, kalau hitungannya masuk ya masuk. Mau harga Rp 4 triliun atau Rp 6 triliun, itu swasta. Kemarin yang datang dari China. Kalau investornya berani, ya masuk," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan terowongan raksasa di dalam tanah atau disebut dengan deep tunnel. Terowongan ini dibutuhkan untuk mengatasi persoalan banjir yang berimbas pada kemacetan parah. Kebutuhan ini dinilai mendesak sebab banjir dan macet semakin mengganggu aktivitas warga.

Menurut Jokowi, deep tunnel nantinya bisa berfungsi untuk beragam kepentingan. Selain sebagai saluran air raksasa pada saat banjir, di saat yang lain juga bisa sebagai sarana transportasi. Deep tunnel yang dimaksud mirip dengan smart tunnel yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia.

Rencananya, deep tunnel akan membentang dari MT Haryono sampai Pluit. Sampai saat ini belum ada investor pasti untuk mendanai proyek yang diperkirakan mencapai Rp 16 triliun itu. Namun, Jokowi percaya diri nantinya akan banyak yang berminat mendanai proyek tersebut.

Kepercayaan diri Jokowi dilandasi karena ia berpikir bahwa deep tunnel tidak hanya berfungsi untuk pencegahan banjir, tetapi juga multifungsi untuk jalur kabel optik, kabel listrik, dan saluran air limbah. Jokowi pun memastikan ingin memulai pembangunan ini secepat-cepatnya dengan target selesai sekitar empat sampai lima tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com