Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Awal Pemilihan Paus Dimulai

Kompas.com - 06/03/2013, 02:46 WIB

Vatikan, Selasa - Sebanyak 150 kardinal masih melakukan pembicaraan awal. Ini merupakan bagian dari proses pemilihan Paus berikutnya, Paus ke-266, untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang mundur karena alasan usia.

Tanggal pemilihan Paus pun belum ditentukan. Akan tetapi, prosedur awal konklaf atau proses pemilihan Paus sudah dimulai. Pengambilan sumpah dilakukan pada Senin (4/3), yang isinya adalah para kardinal tidak membocorkan rahasia di balik proses pemilihan dengan konsekuensi ekskomunikasi dari Gereja.

Diskusi ini bisa berlangsung dalam sepekan. Hal ini dianggap sebagai penjajakan di antara para kardinal untuk saling mengenal dan mengetahui kira-kira siapa calon yang pas untuk dipilih.

Dari 150 kardinal yang hadir, hanya sebanyak 115 kardinal yang memiliki hak untuk memlilih Paus karena berusia di bawah 80 tahun.

Terhitung pada 28 Februari, saat Benediktus XVI mengundurkan diri, ada 117 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. Namun, dua kardinal telah menyatakan absen. Kardinal Indonesia, Julius Kardinal Darmaatmadja, tak hadir karena kondisi penglihatannya tak mendukung. Adapun Kardinal Inggris Keith O’Brien mundur karena ada laporan tentang perilaku tidak menyenangkan.

Isu tentang aneka skandal seputar Gereja hingga korupsi di lingkaran dalam Vatikan mencuat pada hari kedua persiapan konklaf, yang menjadi perhatian para kardinal.

Persiapan konklaf juga terganggu insiden kecil. Seorang bernama Ralph Napierski, yang mengaku anggota Gereja Ortodoks Italia, menyamar seperti seorang uskup. Dia mencoba memasuki pertemuan tertutup di Vatikan. Namun, penjaga keamanan Vatikan yang terlatih langsung mengetahui ciri-ciri uskup palsu dan menggelandang dia keluar.

Di balik berbagai isu yang menerpa Gereja, para kardinal sibuk menjaring kandidat Paus berikutnya, yang dianggap paling pas memimpin Takhta Suci Vatikan. ”Saya ingin menyaksikan keberadaan Paus yang bisa berdialog dan beriman kuat,” kata Kardinal Perancis Andre Vingt-Trois.

Para kardinal lebih memikirkan hal itu ketimbang skandal. Kardinal Spanyol Carlos Amigo Vallejo mengatakan, skandal itu tidak berarti dan tidak akan menggoyahkan. (AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com