Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejuang Moro Ikut Bertempur di Sabah

Kompas.com - 05/03/2013, 21:09 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Pendiri Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari, Selasa (5/3/2013), memastikan para pejuang dari kelompoknya ada di dalam kelompok bersenjata yang dikirim Sultan Sulu ke Negara Bagian Sabah, Malaysia.

"Saya tak bisa membantah bahwa beberapa dari mereka adalah para pejuang MNLF," kata Nur Misuari dalam sebuah jumpa pers di Manila.

Namun, Misuari menegaskan, dirinya sebagai pendiri MNLF tidak terlibat sama sekali dengan masalah ini.

"Mereka pergi tanpa sepengetahuan saya. Saya tak memerintahkan seorang pun untuk bergabung dengan mereka (Kesultanan Sulu)," kata Misuari saat mengunjungi Jamalul Kiram III yang mengklaim diri sebagai Sultan Sulu.

MNLF pernah berjuang melawan Pemerintah Filipina untuk menuntut sebuah negara merdeka di wilayah selatan Filipina. Saat itu, MNLF juga mengklaim Sabah sebagai tanah leluhur mereka.

Pada 1996, MNLF dan Pemerintah Filipina menandatangani perjanjian damai yang menciptakan sebuah daerah otonomi Muslim di wilayah selatan dan melepas tuntutan mereka atas Sabah.

Namun, kesepakatan damai yang dilakukan MNLF ini tak disetujui semua pihak. Kelompok yang tak ingin berdamai kemudian membentuk MILF yang meneruskan perang kemerdekaan melawan Filipina.

Saat ini pun MNLF sudah semakin dekat dengan perjanjian damai dengan Pemerintah Filipina, yang juga tidak menuntut Sabah sebagai wilayah mereka.

Sejumlah kalangan menduga MNLF ikut mendorong "invasi" ke Sabah itu agar tak kehilangan pengaruh politik di kawasan selatan Filipina.

Namun, Misuari dengan tegas membantah keterlibatan MNLF dan bahkan menawarkan diri untuk menjadi penengah masalah ini.

Sementara Presiden Benigno Aquino lewat juru bicaranya Edwin Lacierda mengatakan, Angkatan Laut Filipina mencegat 70 orang yang akan menuju Sabah untuk membantu Tentara Kesultanan Sulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com