Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Beri Penghargaan Gadis India Korban Perkosaan

Kompas.com - 05/03/2013, 14:32 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS beri penghargaan 'International Women of Courage 2013' bagi seorang perempuan India yang meninggal akibat diperkosa beramai-ramai di Delhi, India.

Perempuan yang hingga saat ini dirahasiakan namanya tersebut, bersama rekan prianya diserang dalam sebuah bus di Delhi, 16 Desember silam. Dia kemudian meninggal saat dirawat di rumah sakit di Singapura.

Kasus ini mengguncang India dan menimbulkan perdebatan tentang perlakuan terhadap perempuan di negara tersebut.

Penghargaan ini akan diberikan Jumat (8/3/2013).

Dalam sebuah pernyataan Senin (4/3/2013), Departemen Luar Negeri AS mengatakan perempuan yang dipanggil dengan sebutan Nirbhaya, yang berarti ''tak kenal takut'', telah ''menjadi dasar bagi pergerakan populer untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan di India''.

"Bagi jutaan perempuan India, cobaan yang menimpa dirinya tersebut menjadi contoh untuk berjuang atas keadilan, dan keberanian keluarganya membantu untuk mengangkat stigma dan kerapuhan yang mendorong kekerasan terhadap perempuan,'' demikian isi pernyataan tersebut. 

Tingkatkan Kesadaran

Dia ''dengan berani merekam dua pernyataan polisi saat di rumah sakit, berulang kali meminta keadilan terhadap enam penyerangnya, dan menyatakan keinginannya untuk selamat untuk melihatkeadilan ditegakkan.''

''Pasca kematiannya yang berlangsung dua pekan setelah serangan, para pegiat HAM sipil mulai mengadvokasi program sosial dan hukum untuk membendung kekerasan kekerasan berbasis gender dalam segala bentuk dan untuk menjamin sistem peradilan dan penegakan hukum bagi memberikan hukuman bagi para pelaku pemerkosaan.''

"Berkat segala upaya ini, pemerintah India mulai mengambil aksi untuk menjalani berbagai tuntutan tersebut.''

Perempuan itu meninggal akibat cedera yang dideritanya saat di rawat di rumah sakit di Singapura dua pekan setelah serangan, yang menimbulkan kemarahan terkait perlakuan terhadap perempuan India.

Sebuah komisi yang dikepalai mantan menteri kehakiman JS Verma ditunjuk untuk mengkaji undang-undang kejahatan seksual, dan telah mengeluarkan rekomendasi pada 23 Januari lalu.

Pemerintah menyetujui banyak rekomendasi tersebut, memuluskan jalan untuk meningkatkan hukuman bagi pelaku pemerkosaan beruntun dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati jika korban pemerkosaan meninggal atau koma.

Lima lelaki saat ini disidang di Delhi dalam kasus pemerkosaan beruntun ini. Terdakwa ke enam diadili di pengadilan remaja. Semua tersangka membantah tuduhan.

Penghargaan dari AS akan diberikan Menteri Luar Negeri John Kerry, dalam sebuah upacara yang dihadiri Ibu Negara AS, Michelle Obama.

Perempuan lain yang mendapatkan penghargaan ini adalah penulis dan aktivis Tibet Tsering Woeser, wartawan dan pegiat HAM Rusia Elena Milashina dan Razan Zeitunah, seorang pengacara perempuan Suriah yang mendirikan Komite Kordinasi Lokal yang mendokumentasikan pelanggaran HAM di negara tersebut sejak konflk berlangsung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com