Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelor Tajam Taiwan di Spratly Sulut Ketegangan Regional

Kompas.com - 01/03/2013, 16:20 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Boleh jadi latihan perang Taiwan dengan menggunakan peluru tajam di Kepulauan Spratly bakal memicu ketegangan regional pada awal April mendatang. Menurut warta AFP pada Jumat (1/3/2013), latihan itu bakal dihelat pada 9-11 April 2013 di Pulau Taiping, satu dari gugusan pulau di Spratly, kawasan Laut China Selatan. Sampai sekarang, posisi Spratly masih dalam sengketa antara Taiwan, China, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei.

Di antara persenjataan lainnya, pelatihan akan melibatkan artileri 40mm dan mortir 120mm, keduanya dikirim ke kepulauan tersebut tahun lalu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Taiwan di Spratly, kata penjaga pantai.
    
Taiping adalah pulau terbesar di Spratly dan telah lama dikendalikan  oleh Taiwan. Negara itu menempatkan  sebuah garnisun penjaga pantai kecil di sana. Vietnam menyuarakan kemarahan setelah Taiwan memindahkan artileri dan mortir-mortir baru jarak jauhnya  ke Pulau Taiping tahun lalu.
    
Semua penuntut kecuali Brunei memiliki pangkalan militer di kepulauan lebih dari 100 pulau itu, termasuk terumbu karang dan atol, yang mencakup wilayah yang luas namun memiliki total tanah massa kurang dari lima kilometer persegi.
    
Laut berpotensi kaya sumber daya itu adalah rumah bagi rute perdagangan penting, flashpoint militer yang potensial dan telah terjadi serangkaian sengketa diplomatik antara negara-negara itu dengan klaim teritorial yang tumpang tindih dalam beberapa tahun terakhir.
    
Filipina dan Vietnam telah mengeluh bahwa China menjadi semakin agresif dalam aksi-aksinya di wilayah itu - seperti melecehkan para nelayan - dan juga melalui taktik gertak diplomatik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com