Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baku Tembak di Sabah, 10 Orang Dikabarkan Tewas

Kompas.com - 01/03/2013, 13:20 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Seorang juru bicara Tentara Kesultanan Sulu yang berada di Desa Lahad Datu, Sabah, Malaysia, mengatakan, 10 anggotanya tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan Malaysia, Jumat (1/3/2013).

Namun, kabar baku tembak ini dibantah Kementerian Dalam Negeri Malaysia. Sementara itu, Pemerintah Filipina menyatakan belum menerima kabar terkait korban tewas dari para pengikut Sultan Sulu itu.

Juru bicara Kesultanan Sulu, Abraham Idjirani, kepada wartawan di Manila mengatakan, 10 anggota kelompok itu tewas dan empat lainnya terluka saat polisi Malaysia menggrebek Desa Lahad Datu, lokasi mereka bertahan selama dua pekan terakhir.

Sementara itu, harian terbitan Malaysia, The Star, melaporkan, setidaknya dua anggota Tentara Sultan Sulu tewas dan tiga polisi Malaysia terluka.

Sebelumnya, dua pemimpin kelompok itu, kepada radio Filipina, mengatakan, mereka dikepung pasukan polisi Malaysia yang menyampaikan bahwa tenggat waktu bagi mereka untuk muncur sudah lewat.

"Mereka (polisi) sudah di sini. Mereka memasuki wilayah kami dan kami harus mempertahankan diri. Mereka sudah mulai menembak," kata Raja Muda Agbimuddin Kiram, saudara laki-laki mantan Sultan Sulu, kepada radio itu lewat telepon.

"Kami terkepung. Kami akan mempertahankan diri," tutur Kiram.

Sejauh ini, kepolisian Malaysia belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan terkait masalah ini.

Juru bicara Kepresidenan Filipina, Ricky Carandang, mengatakan, beberapa anggota kelompok itu mencoba untuk menerobos kepungan polisi Malaysia pada Jumat pagi.

"Polisi melepaskan tembakan peringatan, tetapi sejauh ini belum diperoleh kabar soal korban. Itu yang kami peroleh dari Kementerian Luar Negeri," kata Carandang.

Kelompok bersenjata ini menuntut pengakuan dari Malaysia dan negosiasi ulang perjanjian penyewaan lahan di Sabah dari Sultan Sulu kepada Inggris pada abad ke-19. Namun, permintaan itu ditolak Pemerintah Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com