TOKYO, KOMPAS.com — Apartemen-apartemen itu hampir tidak cukup besar untuk menampung tubuh satu orang. Namun, apartemen sangat mini seukuran peti mati di pusat kota Tokyo itu tarif sewanya mencapai Rp 5,8 juta per bulan.
Tokyo merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Untuk mengakali masalah perumahan yang kronis, para pemilik rumah telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai "geki-sema" atau berbagi rumah.
Apa yang disebut apartemen itu sedikit lebih besar dari lemari. Bentuknya berupa bilik-bilik kecil yang ditumpuk satu di atas yang lain dengan ruang cukup untuk satu orang dan beberapa barang milik mereka. Bahkan, banyak yang tidak memiliki jendela dan pintu. Orang yang tingginya lebih dari 1,8 meter akan kesulitan untuk meregangkan kaki mereka.
Kebanyakan tempat-tempat itu digunakan para profesional muda yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja dan di luar rumah. Mereka menggunakan akomodasi kecil ini hanya untuk tidur.
Foto-foto tentang apartemen di distrik Shibuya, Tokyo, itu bersumber dari sebuah program berita baru-baru ini di Jepang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.