Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus Eksekutif Perbankan Dibatasi

Kompas.com - 01/03/2013, 07:55 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Para pejabat Uni Eropa di Brussels, Rabu (27/2) waktu setempat, sepakat untuk membatasi bonus untuk kalangan perbankan. Isu bonus ini sudah lama mengemuka. Bonus besar dituding menjadi salah satu penyebab para bankir mengabaikan risiko sehingga menjadi salah satu penyebab krisis.

Langkah pembatasan itu adalah salah satu bagian dari perundangan finansial baru. Ini termasuk meminta bank memiliki cadangan modal untuk melindungi para pembayar pajak agar tidak perlu membayar dana talangan yang mahal.

Bonus para bankir akan dibatasi hingga maksimal satu tahun gaji pokok. Bonus dapat dinaikkan hingga dua kali lipat asalkan dengan persetujuan mayoritas pemegang saham. Demikian diungkapkan oleh Othmar Karas, Kepala Tim Negosiasi Parlemen Eropa.

Sebelumnya, para bankir top dapat menerima bonus hingga berkali lipat dari gaji pokok mereka berdasarkan kinerja. Belum ada hukum yang membatasi dan mengatur pemberian bonus tersebut. Publik Eropa marah karena bonus para eksekutif perbankan yang mendapatkan suntikan dana talangan pemerintah—berasal dari uang pajak—ternyata sangat besar.

Dibandingkan dengan isu kesepakatan soal cadangan permodalan yang disebut Basel III, isu bonus lebih menarik perhatian. Kesepakatan itu disetujui setelah diskusi selama delapan jam.

”Perombakan aturan tentang perbankan Eropa membuat bank-bank memiliki cukup modal baik dalam hal kualitas maupun kuantitas untuk bertahan dari guncangan. Hal ini akan meyakinkan pembayar pajak di Eropa bahwa mereka terproteksi di masa depan,” kata Menteri Keuangan Irlandia Michael Noonan yang memimpin negosiasi itu.

Inggris menentang

Salah satu poin yang terdapat dalam kesepakatan itu adalah pembatasan bonus juga akan berlaku bagi pegawai bank Eropa yang beroperasi di luar negeri, misalnya cabang bank Eropa yang beroperasi di New York, AS. Poin ini membuat kesal Inggris, yang merupakan asal industri finansial terbesar di Eropa.

”Kami harus yakin bahwa regulasi yang dibahas di Brussels cukup fleksibel untuk memungkinkan bank terus berkompetisi dan sukses ketika diaplikasikan di Inggris,” kata Perdana Menteri Inggris David Cameron dalam kunjungannya ke Riga, Latvia.

Inggris pada awalnya menentang usul pembatasan bonus tersebut. Mereka mengatakan, langkah tersebut akan membuat bankir-bankir berbakat keluar. Inggris juga berupaya menggalang dukungan dari anggota Uni Eropa lainnya, tetapi gagal karena banyak pemerintahan yang merasa pertentangan soal pembatasan bonus tidak pantas membuat bahasan lain yang lebih penting, yaitu Basel III, tertunda. (AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com