Dalam pidato yang tak diduga di Aula Clementinus, tempat para kardinal berkumpul, Paus berusaha menepis kekhawatiran akan kemungkinan konflik antara Paus yang baru dan dirinya sebagai Paus emeritus.
”Salah seorang di antara Anda akan menjadi Paus, dan kepadanya saya janjikan penghormatan dan ketaatan tanpa syarat,” ujar Benediktus XVI (85).
Benediktus menjadi Paus pertama dalam hampir enam abad yang mengundurkan diri dengan alasan kondisinya menurun dan tak lagi mampu menjalankan tugas berat sebagai Paus. Paus terakhir yang mengundurkan diri adalah Gregorius XII tahun 1415, pada era Skisma Barat, untuk menghindari perpecahan Gereja.
Situasi ini terbilang unik dan belum pernah terjadi pada era modern. Paus, mengenakan jubah putih dan penutup bahu merah beludru, mengucapkan salam perpisahan kepada para kardinal yang membantu dirinya selama 7 tahun 10 bulan 9 hari memimpin 1,2 miliar umat Katolik.
Para kardinal kemudian satu per satu menyalami Benediktus XVI dan mencium cincin Paus terakhir kali. Cincin itu, bersama segel kepausan, akan dihancurkan saat berakhirnya kepemimpinan Benediktus XVI, pukul 20.00 waktu setempat atau Jumat (1/3) pukul 02.00 WIB.
Beberapa kardinal terlihat tercekat menahan haru. Namun, sebagian lain terlihat bisa menguasai diri dan berbincang satu sama lain sambil menanti waktu bersalaman dengan Paus.
Selain menjanjikan ketaatan, Paus juga menyampaikan pesan kepada para kardinal yang akan memilih Paus ke-266 untuk menggantikannya. ”Semoga Dewan Kardinal bisa bekerja seperti orkestra, saat keragaman—yang menjadi ekspresi Gereja universal—selalu bergerak bersama menuju harmoni,” ujarnya.
Hal ini dilihat sebagai referensi yang jelas atas timbulnya perbedaan pendapat di Vatikan pada beberapa bulan terakhir, terutama setelah terungkapnya kebocoran dokumen kepausan yang dilakukan pembantu Paus.