Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Politik Semakin Dekat

Kompas.com - 01/03/2013, 02:08 WIB

moskwa, kamis - Solusi politik untuk mengakhiri krisis Suriah sudah semakin dekat. Arahnya harus dimulai dengan proses dialog dalam beberapa minggu ini dengan mensyaratkan Presiden Bashar al-Assad mundur agar eskalasi kekerasan di Suriah dapat segera dihentikan.

Hal itu diungkapkan Presiden Perancis Francois Hollande dalam kunjungannya ke Moskwa, Rusia, Kamis (28/2). ”Saya pikir, dalam beberapa minggu ini, kami akan menemukan satu solusi politik yang akan menghentikan eskalasi konflik (di Suriah),” ucapnya.

Hollande ingin menekan Presiden Rusia Vladimir Putin agar setuju dengan agenda transisi kekuasaan secara damai di Suriah tanpa melibatkan Presiden Assad. Selama ini, Rusia menolak usul Barat dan Liga Arab tentang pentingnya ”peralihan kekuasan tanpa melibatkan Assad” itu.

”Banyak hal tergantung pada posisi Presiden Putin dan, tentu saja, posisi kami. Kami akhirnya harus memulai proses dialog politik yang belum pernah dirintis di wilayah Suriah,” kata Hollande kepada radio Echo of Moscow, Kamis pagi.

Dalam kunjungan pertamanya ke Rusia sejak dilantik pada Mei 2012, Hollande didampingi pasangannya, Valerie Trierweiler. Dia ingin menyamakan visi Perancis tentang Suriah pasca-Assad dengan sikap Moskwa bahwa hanya rakyat Suriah yang akan menentukan nasib mereka sendiri.

Hollande mengaku optimistis posisinya dan Putin, yang acap bertentangan, bisa disamakan. ”Kami akan membahas persoalan ini. Saya berharap Putin dan saya akan mulai melakukan dialog tentang transisi kekuasaan ini,” kata Hollande.

Oposisi menguat

Perancis adalah salah satu negara yang paling gigih mendorong pentingnya tindakan nyata segera untuk peralihan kekuasaan di Suriah tanpa melibatkan Assad. Peralihan kekuasaan diharapkan akan segera mengakhiri secara damai konflik yang sudah berlangsung selama dua tahun di Suriah.

”Kami memahami dengan baik, oposisi Suriah terus menguat. Mereka semakin mendapatkan pengakuan. Tanggung jawab tentang masa depan negara ada di tangan mereka,” kata Hollande.

Rusia membantah menerapkan kebijakan mendukung Assad, sekutu lamanya di Timur Tengah. Namun, Moskwa sudah berulang kali menolak seruan agar Assad mundur dengan mengatakan posisi Assad tergantung keputusan bebas rakyat Suriah dan bukan atas desakan dari pihak luar.

Melalui satu pendekatan damai, Hollande menegaskan, dia ingin menyamakan persepsi tentang krisis Suriah dengan Putin. Meski demikian, dia mengakui, Putin tak akan mungkin mendukung seruan tegasnya yang meminta Assad segera mundur.

”Ketika Putin mengatakan sesuatu, dia mengatakan itu dengan jujur dan itu adalah posisinya,” kata Hollande. ”Begitulah Presiden Putin. Kami belum pernah berada dalam satu posisi. Kini keadaan berubah dan saya berharap akan lahir keputusan berdasarkan kesepakatan,” katanya.

Putin dan Hollande bertemu pertama kali di Paris, Juni lalu. Saat itu, mereka memiliki pandangan yang berbeda tajam tentang krisis Suriah dan solusi atas krisis itu sendiri. Hollande menekankan peran kunci Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB ketika memveto setiap resolusi yang dikeluarkan untuk menekan Pemerintah Suriah.

Pertemuan Roma

Hari Kamis, negara-negara kekuatan utama di dunia juga menggelar pertemuan dengan oposisi Suriah di Roma, Italia. Pertemuan itu dihadiri Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Sebelumnya dikabarkan, AS ingin memberikan bantuan langsung kepada pasukan oposisi, baik bantuan logistik maupun medis.

Eropa dan AS menginginkan solusi politik lebih cepat di Suriah. Menjelang pertemuan ”Sahabat Suriah” di Roma, Kerry bertemu Ahmed Moaz al-Khatib, Ketua Koalisi Nasional (NC), payung oposisi Suriah. Kerry menegaskan, oposisi membutuhkan ”bantuan lebih” untuk melawan rezim Presiden Assad.

Pertemuan Roma terjadi dua hari sebelum pertemuan penting NC, yang digelar di Istanbul, Turki, Sabtu besok. NC hendak memilih seorang perdana menteri dan membentuk kabinet sebagai bagian dari upaya merebut kekuasaan dari Assad. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com