Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2013, 17:58 WIB

KOMPAS.com - Walau aturan utama di media sosial Facebook menyatakan bahwa penggunanya harus berusia minimum 13 tahun, tetap saja kita bisa melihat banyak anak yang menjadi pengguna dengan usia di bawah ketentuan. Sebagian besar akun mereka dibuat oleh orangtua anak sendiri, dengan tujuan agar sang anak bisa bersosialisasi dengan kerabat yang tinggal di luar negeri atau bermain game online.

Tetapi kenyataannya, akun ini malah sering "kebobolan" karena kemudian ada banyak teman-teman baru sang anak yang tidak dikenal orangtua. Atau anak mulai menambahkan akun teman-teman sekolahnya, setelahnya ada satu teman mengirimkan tautan video dewasa di dinding halaman anak kita.

Mengingat di zaman sekarang membuat akun di Facebook sudah menjadi seperti surat izin untuk masuk ke pergaulan di sekolah (karena semakin banyak teman yang dimiliki anak di Facebook menandakan tingkat kepopulerannya), menurut Kelly Wickham, seorang guru dan penulis buku Mocha Momma, sebaiknya orangtua memberi bekal yang cukup untuk anak. Wickham memaparkan lima pelajaran penting yang perlu diberikan pada anak sebelum mengizinkan mereka bergabung di Facebook:

1. Pastikan mereka sudah berusia 13 tahun. "Jika Anda memiliki anak berusia di bawah 13 tahun, mohon jangan membantu anak untuk berbohong saat mendaftar. Begitu juga jika anak Anda sudah berusia 13 tahun, tapi tingkat kedewasaannya masih di bawah usia tersebut," imbau Wickham. "Jika Anda menunjukkan pada anak bahwa mereka tidak perlu mengikuti aturan yang dibuat oleh layanan media sosial, hal ini bisa mengakibatkan bahaya yang lebih besar bagi anak. Pada usia-usia ini, anak sangat butuh aturan yang tegas," imbuhnya.

2. Ajarkan mereka cara membuat password atau kata kunci yang kuat. Kemudian, mintalah mereka untuk memberitahukan apa password-nya. Secara berkala, ajak mereka untuk mengubah kata kunci untuk mengamankan akunnya. Aturan utama membuat kata kunci: Jangan menggunakan kata yang mudah ditebak, dan sebaiknya disertai dengan kombinasi angka.

3. Hati-hati dengan foto dan data pribadi. Pastikan mereka tidak memasang foto yang memuat nama atau sekolah, serta hindari untuk menuliskan alamat lengkap rumah maupun sekolah, nomor telepon pribadi, hingga nama orangtua dan anggota keluarga.

4. Minta mereka berpikir sebelum mengirimkan status atau gambar. Ingatkan pada mereka bahwa apa yang sudah dikirim ke media sosial akan bertahan di sana hingga bertahun-tahun kemudian. Bukan tak mungkin status atau gambar yang kurang pantas akan membatalkan kemungkinan mereka menerima beasiswa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Parentopedia
Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Parentopedia
Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Parentopedia
Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Parentopedia
Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Parentopedia
Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Parentopedia
Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Parentopedia
Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Parentopedia
Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Parentopedia
Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Parentopedia
Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Parentopedia
Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Parentopedia
Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Parentopedia
Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Parentopedia
Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Parentopedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com