Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Perundingan Nuklir Iran Dianggap Positif

Kompas.com - 27/02/2013, 17:35 WIB

ALMATY, KOMPAS.com - Perundingan nuklir Iran antara pemerintah Teheran dan enam negara sudah berakhir dan Iran menyebut hasilnya sebagai langkah positif.

Ketua Tim Perunding Iran Saed Jalili, mengatakan keenam negara, yang sering disebut P5+1, menawarkan saran yang menurutnya jauh lebih realistis dibanding sebelumnya.

"Beberapa posisi Kelompok P 5+1 group lebih positif dibandingkan yang diungkapkan sebelumnya," tuturnya.

Hal itu dinyatakan setelah berakhirnya perundingan di ibukota Kazakstan, Almaty, yang merupakan pertama sejak rangkaian perundingan pada Juli 2012 tidak membawa terobosan.

Bagaimanapun Jalili menegaskan jalan masih panjang untuk mencapai sebuah kesepakatan akhir.

Rencana lanjutan perundingan tingkat tinggi berikut juga akan digelar di Almaty pada Bulan April. 

Kecurigaan Internasional

Keenam negara internasional -Amerika Serikat, Rusia, Cina, Jerman, Inggris, dan Prancis- meminta Iran agar menghentikan pengayaan uranium dengan imbalan pelonggaran sanksi internasional atas negara itu.

Dua pekan lalu, Iran mengatakan mulai memasang peralatan pengayaan uranium baru di fasilitas nuklir Natanz.

Komunitas internasional menuduh program nuklir Iran cukup untuk mengembangkan senjata nuklir namun Iran selalu membantah dan menyebutnya semata-mata untuk kepentingan sipil.

Menurut IAEA, pada tanggal 23 Januari sudah menerima surat dari Iran yang mengungkapkan rencana meningkatkan proses pengayaan uraniumnya.

Fasilitas nuklir Natanz yang terletak di Iran tengah menjadi fokus dalam sengketa nuklir Iran dengan Dewan Keamanan PBB.

Iran beberapa waktu lalu memang sudah mengatakan siap mengikuti perundingan internasional babak baru tentang program nuklirnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com