Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senat AS Setujui Chuck Hagel Jadi Menhan

Kompas.com - 27/02/2013, 11:18 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Senat AS akhirnya menyetujui penunjukan mantan Senator Chuck Hagel sebagai Kepala Pentagon yang baru berkat sumbangan empat suara setuju dari kubu Republik yang mendukung suara kubu Demokrat yang mengusung nominasinya.

Mantan senator Republikan asal Nebraska ini lolos sebagai menteri dengan selisih suara tipis 58-41 dalam voting senat. Hagel akan menggantikan posisi Menhan Leon Panetta.

Meski berasal dari partai yang sama, kubu Republik sempat menolak penunjukan Hagel oleh Presiden Obama dengan alasan pandangan politiknya soal Iran dan Israel dianggap berlawanan dengan kebijakan AS. Kualifikasi Hagel untuk jabatan penting ini juga dipertanyakan kubu Republik.

Partai Demokrat mempunyai 55 kursi di Senat sementara Republik menduduki 45 kursi dan Hagel sebenarnya hanya butuh 51 suara untuk lolos. Belakangan, setelah debat panjang dan reses selama sepekan, Senator Thad Cochran, Rand Paul, Richard Shelby, serta Mike Johanns, seluruhnya dari kubu Republik, turut mendukung pencalonannya.  

Debat sengit

Perdebatan pencalonan Hagel berlangsung alot dan sengit.

Saat masih duduk sebagai senator, Hagel dianggap kurang pro-Israel karena komentarnya dalam sebuah buku yang terbit tahun 2008 menyebut "Lobi Yahudi" mengintimidasi proses pengambilan keputusan di Capitol Hill.

Menurut para senator Republikan, politisi umur 66 tahun itu juga bersikap terlalu longgar terhadap Iran.

Hagel juga pernah membuat pimpinan partai Republik marah besar karena kritik sengitnya pada mantan Presiden George W Bush dalam menangani perang Irak.

Bahkan, seorang senator baru asal Texas, Ted Cruz, menuding Hagel menerima bayaran dari Pemerintah Korea Utara. Sejauh ini, tudingan itu tak disertai bukti.

Presiden Obama menyatakan kegembiraannya atas penunjukan Hagel.

"Saya gembira karena Chuck mengingatkan kita semua apa artinya menjadi menteri pertahanan (bahwa) kita bukan Demokrat atau Republik. Kita ini warga Amerika dan tanggung jawab terbesar kita adalah keamanan warga negra ini."

Upaya Obama menunjuk seorang calon menteri sebelumnya tersandung keberatan kubu Republik sehingga Susan Rice mundur dari pencalonan sebagai Menlu menggantikan Hillary Clinton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com