Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuh Chokri Belaid Ditangkap

Kompas.com - 27/02/2013, 04:28 WIB

TUNIS, KOMPAS.com — Pihak berwenang Tunisia menangkap empat tersangka yang terlibat dalam pembunuhan tokoh oposisi Chokri Belaid.

Namun, orang yang dianggap sebagai pembunuhnya—yang sudah diidentifikasi aparat keamanan—masih buron.

"Pembunuhnya sudah diidentifikasi dan sedang dikejar," tutur Menteri Dalam Negeri Ali Larayedh, yang sudah ditunjuk menjadi perdana menteri untuk menggantikan Hamadi Jebali, yang mengundurkan diri.

Dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional, Larayedh menambahkan bahwa aparat keamanan berhasil mempersempit tersangka pembunuh menjadi sekelompok individu.

Lokasi pembunuhan Belaid sudah lebih dulu diawasi oleh kelompok pembunuh, yang disebut mempunyai hubungan dengan "kelompok agama garis keras".

Keempat orang yang ditangkap itu adalah warga Tunisia berusia 26 hingga 34 tahun, sedangkan identitas pembunuh yang buron masih belum diungkapkan.

Menuntut penyelidikan lebih lanjut

Sejumlah laporan menyebutkan, keempat tersangka antara lain berperan memantau tempat lokasi pembunuhan dan juga gerak-gerik Belaid.

Seorang di antara mereka disebut mengaku menjadi sopir yang membawa pembunuh ke tempat peristiwa pada hari pembunuhan.

Chokri Belaid ditembak mati pada Rabu, 6 Februari, di luar rumahnya ketika sedang dalam perjalanan menuju kantor.

Pembunuhannya mendorong krisis politik yang membuat Hamadi Jebali mundur dari jabatan perdana menteri setelah partai pendukung koalisi keluar dari pemerintah.

Penangkapan empat orang tersangka ini disambut baik oleh istri Belaid, Khalfaoui, yang mengharapkan penyelidikan lebih lanjut.

"Bagus bisa mengetahui siapa yang melaksanakannya, tetapi bagi saya yang lebih penting adalah siapa yang memerintahkannya," tutur Khalfaoui Belaid kepada Radio Europe 1 saat berkunjung ke Paris.

Chokri Belaid merupakan politisi yang kerap mengkritik pemerintah pimpinan partai beraliran Islam, Ennahda, yang berkuasa lewat pemilihan umum demokratis setelah jatuhnya Presiden Zine al-Abedine Ben Ali lewat revolusi rakyat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com