Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jong Un Gelar Latihan Perang, Senat AS Kecam Korut

Kompas.com - 27/02/2013, 02:20 WIB

SEOUL, SELASA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar dan mengawasi langsung latihan perang angkatan bersenjatanya yang dilakukan dengan menggunakan amunisi hidup.

Setelah mengamati langsung kemampuan pasukan artileri beratnya menembak sasaran, yang disimulasikan sebagai musuh dalam ”perang sebenarnya”, Jong Un tampak puas.

Kabar itu disampaikan kantor berita resmi Pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA, Selasa (26/2), sehari setelah pelantikan presiden baru Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye.

”Peluru artileri yang seolah tak ada habisnya ditembakkan bertubi-tubi ke posisi musuh, yang lalu hancur bergelimpangan terbakar api. Terhibur dengan pemandangan itu, (Jong Un) tampak puas,” tulis KCNA.

Meskipun demikian, KCNA tidak merinci lokasi dan waktu pasti latihan perang tersebut digelar.

KCNA hanya menyebut Jong Un memerintahkan lima kali latihan perang untuk menguji kemampuan dan kesiapan angkatan bersenjatanya dalam menghadapi perang sesungguhnya.

Sejak awal bulan, Jong Un dilaporkan memang telah berkali-kali berkeliling dan melakukan inspeksi militer menyusul uji coba nuklir ketiganya yang sukses beberapa waktu lalu.

Pekan lalu, Jong Un juga menyaksikan demonstrasi pesawat-pesawat tempur milik angkatan udara (AU) negeri komunis serba tertutup itu.

Dalam kesempatan itu Jong Un juga menyaksikan kemampuan para prajurit terjun payung AU Korut serta latihan serangan militer taktis, yang dikombinasikan dengan tembakan peluru artileri beramunisi hidup.

Meningkatkan ancaman

Sejumlah kunjungan Jong Un itu diyakini menunjukkan sikap Korut yang ingin menaikkan tingkat ancaman mereka terhadap musuh-musuhnya, terutama Korsel.

Penilaian itu disampaikan Menteri Pertahanan Korsel Kim Min-seok, yang menyebut pihaknya akan terus mengamati segala perkembangan yang terjadi di Korut dengan sangat hati-hati.

”Kalau dihitung-hitung, total jumlah kunjungannya menyaksikan sejumlah latihan perang itu sudah seperlima dari total kemunculannya di depan publik sepanjang tahun ini. Jumlahnya bahkan jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu,” ujar Kim.

Sementara itu dari Washington dilaporkan, Senat AS telah menyetujui rancangan undang-undang berisi kecaman terhadap uji coba nuklir Korut. Senat juga mendesak Pemerintah AS menerapkan sanksi lebih berat terhadap Korut melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Rancangan UU itu digagas Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez, yang menyebut program nuklir Korut sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS dan perdamaian serta stabilitas kawasan. (AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com