Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Keahlian Manusia Minum Bir Terkuak

Kompas.com - 26/02/2013, 16:10 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com — Budaya minum bir atau minuman beralkohol lainnya pada manusia ternyata bisa dilacak melampaui masa peradaban kuno. Perilaku itu berakar pada perilaku moyang spesies manusia, bangsa primata, seperti orangutan dan simpanse.

Pakar kimia, Steven Benner, dari Foundation for Applied Molecular Evolution di Gainesville, Florida, menguraikan hal tersebut berdasarkan hasil penelitiannya. Ia meneliti kode genetik yang berperan dalam pembentukan enzim pencerna alkohol, alkohol dehidrogenase (ADH4).

Kode genetik dari enzim ADH4 pada 27 spesies primata dianalisis. Hipotesis Benner, pasti ada primata yang tak memiliki ADH4 dan kemampuan ADH4 dalam mencerna alkohol pada masing-masing spesies pun berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan, kebanyakan moyang primata sebenarnya tidak dapat mencerna alkohol. Namun, primata berikutnya yang berkembang seperti gorila, simpanse, dan manusia memiliki kemampuan tersebut. Hasil riset ini dipaparkan pada pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science beberapa waktu lalu.

Menurut Benner, kemampuan enzim untuk mencerna alkohol pada primata modern jauh lebih kuat. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, anzim pencerna alkohol versi sekarang mampu bekerja 50 kali lebih efisien.

Bagaimana primata hingga manusia mengembangkan kemampuan itu? Benner seperti diuraikan Daily Mail, Selasa (19/2/2013), mengatakan, kemampuan itu mulai berkembang dengan adanya buah-buahan yang jatuh dari pohon dan terfermentasi.

Proses evolusi membuat beberapa primata bisa beradaptasi dan memakan buah terfermentasi itu. Primata yang mampu memakannya punya peluang bertahan lebih besar. Kemampuan ini berkembang sejak 10 juta tahun lalu. Pada akhirnya, kemampuan itu diturunkan ke generasi primata berikutnya hingga ke spesies manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com