Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2013, 05:28 WIB

KARACHI, KOMPAS.com — Ledakan bom di sebuah tempat keramat Sufi menewaskan sedikitnya dua orang dan mencederai 10 lainnya di Pakistan selatan, Senin (25/2/2013), kata polisi.

Bom itu meledak di tempat keramat Shah Lakhi Ghulam di distrik selatan Shikarpur, sekitar 400 kilometer dari Karachi. Di tempat ini, para penganut berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada ulama Sufi yang dimakamkan di tempat itu.

"Sedikitnya dua orang tewas dan 10 lain cedera setelah bom meledak di tempat keramat Shah Lakhi Ghulam," kata polisi senior Pervez Chandio kepada AFP.

"Kami masih menyelidiki jenis bom yang diledakkan dan motif serangan itu," kata Chandio.

Makam itu, yang dikeramatkan oleh para pengikut Sufi, juga biasanya dikunjungi oleh kaum Syiah. Namun, mayoritas Sunni juga berziarah di makam itu.

Muslim Syiah mencapai sekitar 20 persen dari populasi Pakistan yang mayoritas Sunni. Mereka kerap menjadi sasaran serangan oleh kelompok garis keras Sunni.

Pada 16 Februari 2013, serangan bom di Quetta menewaskan 89 orang. Selanjutnya, sebanyak 92 orang tewas dalam serangan di sebuah tempat biliar Hazara pada 10 Januari. Lashkar-e-Jhangvi mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.

Polisi Pakistan hari Jumat menangkap pemimpin sebuah kelompok garis keras Sunni yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan bom mematikan itu.

Malik Ishaq, pemimpin kelompok terlarang Lashkar-e-Jhangvi, ditangkap di rumahnya di kota Rahim Yar Khan, Pakistan tengah, dan dimasukkan ke penjara setempat.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaeda dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com