Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Berupaya Kabur dengan Helikopter dari Penjara Yunani

Kompas.com - 25/02/2013, 10:58 WIB

ATHENA, KOMPAS.com - Sebuah helikopter menukik ke halaman penjara sementara orang-orang bersenjata di dalamnya menembaki para penjaga dan menurunkan tali untuk membantu pembunuh yang sedang dihukum bisa melakukan upaya pelariannya yang keempat dari sebuah penjara di Yunani. Namun rencana tersebut gagal saat si napi ditembak dan helikopter tersebut dipaksa untuk mendarat di tempat parkir mobil di penjara itu.

Pihak berwenang mengatakan, helikopter carteran itu, yang membawa dua penumpang bersenjata, seorang pilot dan seorang teknisi, semula mencoba untuk merobek pagar kawat yang mengeliling penjara Tríkala dengan sebuah pengait yang digantungkan pada tali. Ketika upaya itu tidak berhasil, tali lalu diturunkan untuk membawa pergi Panagiotis Vlastos, seorang pembunuh dan pemeras.

Seorang narapidana lain, warga Albania yang tidak disebutkan namanya juga berada di halaman saat itu, mungkin menjadi bagian dari rencana melarikan diri itu.

Para penumpang bersenjata itu menggunakan senapan serbu AK-47 untuk menembaki para penjaga penjara. Salah seorang penjaga, yang berada di pos penjagaan, mengalami luka ringan terkena pecahan kaca. Dia dan para penjaga lainnya membalas tembakan, melukai Vlastos, yang berhasil naik ke helikopter, serta teknisi helikopter itu. Vlastos kemudian jatuh dari ketinggian sekitar tiga meter ke halaman dan helikopter itu akhirnya didaratkan di tempat parkir mobil.

Vlastos, 43 tahun, yang menjalani hukuman seumur hidup, telah tiga kali berupaya kabur tetapi tiga kali pula ia gagal. Para pejabat penjara mengatakan kepada stasiun TV Mega dan NET, mereka menemukan lebih dari 500 peluru yang ditembakkan dari helikopter tersebut.

Departemen Kehakiman Yunani mengatakan, para penumpang helikopter juga membawa "alat peledak yang telah improvisasi" tapi tidak menggunakannya. Pihak berwenang mengatakan, Vlastos terluka di kaki dan dirawat di rumah sakit penjara. Sementara di teknisi mengalami cedera ringan di tangan.

Tidak segera jelas apakah pilot dan teknisi penerbangan itu ambil bagian dengan sukarela dalam aksi itu atau mereka dipaksa untuk terbang ke penjara tersebut, yang terletak 330 kilometer di barat laut Athena. Juga tidak jelas apakah narapidana kedua yang berada di halaman pada saat itu merupakan bagian dari skema pelarian atau hanya kebetulan berada di sana dan mencoba untuk mengambil keuntungan dari situasi tersebut.

Helikopter itu disewa dari pinggiran sebelah barat Athena dan seharusnya terbang ke Thessaloniki, di utara Yunani. Namun, helikopter itu menyimpang dari jalur terbangnya dan menuju ke penjara itu.

Peristiwa itu merupakan upaya pelarian napi ketiga yang menggunakan helikopter dari penjara di Yunani. Terpidana Vassilis Paleokostas dan Alket Rizaj dibawa lari dengan helikopter dari penjara berkeamanan ketat Korydallos di Athena pada Juni 2006. Mereka kemudian ditangkap lagi tapi lolos pada kesempatan kedua, lagi-lagi dengan menggunakan helikopter, pada Februari 2009. Paleokostas kini masih buron.

Ada pun Vlastos pertama kali ditangkap tahun 1994 atas pembunuhan dua anggota geng kriminal saingannya. Dia dinyatakan bersalah tahun lalu sebagai dalang dari balik bui atas penculikan taipan perkapalan Pericles Panagopoulos. Panagopoulos diculik pada Januari 2009 dan dibebaskan setelah delapan hari, ketika uang tebusan sebesar 38,7 juta dollar AS dibayarkan.

Saat menunggu persidangan atas kasus penculikan itu, Vlastos mencoba melarikan diri dari penjara Korydallos pada Desember 2011 bersama tiga anggota kelompok anarkis Conspiracy Nuclei of Fire. Mereka menggunakan pistol dan pisau untuk menyandera tiga penjaga penjara dan 25 kerabat para tahanan lainnya yang sedang berkunjung. Namun keempat orang itu akhirnya menyerah kepada pihak berwenang setelah terjadi kebuntuan selama lima jam.

Vlastos juga pernah berupaya kabur, tetapi gagal, pada tahun 1994 dan 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com