BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China, Jumat (23/2/2013), mengecam wawancara yang dilakukan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan sebuah harian terbitan Amerika Serikat dalam kunjungannya ke negara itu.
Dalam wawancaranya itu, Abe mengatakan bahwa Beijing memiliki keinginan terpendam untuk menantang tetangganya terkait masalah kedaulatan wilayah.
Abe menambahkan, posisi China ini membahayakan ekonomi negeri itu dan membuat investor khawatir menanamkan modalnya.
"Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap ekonomi mereka suatu hari nanti," ujar Abe.
"Dalam kasus China, mengajarkan patriotisme (sama dengan) mengajarkan sentimen anti-Jepang," Abe menambahkan.
Pernyataan keras Shinzo Abe itu langsung memicu kecaman Beijing. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, mengatakan bahwa Pemerintah China sangat terkejut dengan komentar Abe. Demikian menurut harian pro-pemerintah Global Times.
"Sangat jarang terjadi seorang pemimpin negara secara kurang ajar memutar balik fakta, menyerang tetangganya, dan menghasut konfrontasi antar-negara di kawasan," kata Hong Lei.
Pemerintah China, lanjut Hong Lei, menuntut klarifikasi dan penjelasan Shinzo Abe atas pernyataannya itu.
Hubungan China dan Jepang saat ini tengah memanas akibat sengketa kepemilikan Kepulauan Senkaku—China menyebutnya Diayou—di Laut China Timur. Kedua negara bahkan sudah sering terlibat insiden saling usir kapal-kapal militer dan pesawat tempur dari wilayah sekitar kepulauan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.