KOMPAS.com - Pemberontak Gerakan Nasional Pembebasan Azawad (MNLA) melarang rakyat kota Kidal di Utara Mali membuka toko, berjualan. "Pemberontak separatis Tuareg itu juga memerintahkan seluruh penduduk menuju lapangan udara,"kata saksi mata sebagaimana warta AP pada Rabu (20/2/2013).
Masalah muncul lantaran MNLA punya lebih dari satu juru bicara. Tiap juru bicara memberi perintah sesuai interpretasi masing-masing. Satu juru bicara menyatakan pihaknya melakukan protes atas kehadiran tentara Mali di Bourem, 300 kilometer dari Kidal. Tapi, juru bicara lainnya malah mengatakan kalau mereka mengajukan protes atas kehadiran tentara Mali di Kidal.
Saksi mata mengatakan kota Kidal nyaris menjadi kota mati. Perintah MNLA ditaati rakyat dan banyak dari mereka berkumpul di lapangan udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.