Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Tutup Terowongan, Warga Gaza Terancam

Kompas.com - 18/02/2013, 17:46 WIB
GAZA CITY, KOMPAS.com - Kampanye Mesir untuk menutup terowongan bawah tanah yang digunakan untuk menyelundupkan berbagai barang ke Gaza, bisa membuat ribuah orang di Jalur Gaza kehilangan mata pencaharian.

Jaringan terowongan bawah tanah ini sangat vital untuk Gaza, layaknya urat nadi. Dari terowongan-terowongan itulah sekitar 30 persen dari seluruh barang yang ada di Gaza berasal, setelah Israel memblokade seluruh jalur masik ke kantung Palestina yang dikuasai Hamas itu.

Tak hanya barang kebutuhan sehari-hari saja yang diselundupkan melalui terowongan bawah tanah itu. Berbagai jenis senjata juga melalui terowongan ini. Hal terpenting adalah 10.000 warga Palestina mencari nafkah lewat terowongan-terowongan bawah tanah tersebut.

Seorang warga Gaza, Abu Bilal -yang sudah menggali terowongan bawah tanah ini selama empat tahun terakhir- mengatakan Mesir sudah membanjiri terowongan selama dua pekan terakhir.

Setiap kali warga Gaza memompa air keluar, seketika itu pula pasukan Mesir membanjirinya lagi.

"Banyak dari kami yang takut kehilangan pekerjaan jika terus berlanjut seperti ini," kata Abu Bilal (30).

Biasanya, lewat terowongan ini, Abu Bilal bisa mendapatkan uang 14 dolar AS atau hampir Rp 140 ribu setiap hari. Sejak Mesir membanjiri terowongan, Bilal hanya bisa bekerja dua kali dalam dua pekan terakhir ini.

"Kami memiliki dua ketakutan. Kami takut tewas tiba-tiba di dalam terowongan saat dibanjiri. Kedua kami takut kelaparan saat kehilangan pekerjaan karena perbuatan Mesir ini," tambah dia.

Jika dia kehilangan pekerjaan di terowongan, lanjut Bilal, maka kemungkinan mendapat pekerjaan lain di Jalur Gaza -di mana angka pengangguran mencapai 30 persen- sangat tipis.

Sementara itu Kairo memiliki alasan tersendiri mengapa mereka coba menghentikan aktivitas terowongan bawah tanah Paestina itu.

Pemerintah Mesir mengatakan kelompok bersenjata yang menewaskan 16 prajurit Mesir di dekat perbatasan Gaza pada Agustus tahun lalu, memasuki wilayah negeri itu melalui terowongan bawah tanah. Namun, tuduhan itu dibantah Palestina.

Langkah Mesir ini membuat Hamas geram. Sebb, Hamas berharap bisa memiliki hubungan baik dengan Mesir setelah pemilihan umum yang mendudukkan Presiden Mohamad Morsi yang didukung Ikhwanul Muslimin.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com