Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Syiah Pakistan Tuntut Perlindungan Pemerintah

Kompas.com - 18/02/2013, 14:13 WIB

QUETTA, KOMPAS.com — Warga Syiah Pakistan menggelar aksi protes, Senin (18/2/2013), menuntut aparat keamanan melindungi mereka dari kekeuasaan kelompok garis keras Sunni.

Sebelumnya pada Sabtu (16/2/2013), serangan bom di sebuah pasar di kota Quetta menewaskan 85 umat minoritas Syiah Pakistan. Kejadian itu juga menunjukkan kegagalan pemerintah untuk memberantas aksi-aksi kekerasan sektarian hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum digelar.

Di Quetta, warga Syiah dari etnis Hazara menolak memakamkan jenazah kerabat mereka yang tewas akibat serangan bom akhir pekan itu.

Mereka baru akan memakamkan kerabatnya jika tentara dan aparat keamanan lain di Pakistan mengejar dan memberantas Lashkar-e-Jhangyi, kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom terakhir.

Sekitar 4.000 orang—termasuk perempuan dan anak-anak—ikut dalam aksi protes ini. Mereka meletakkan 71 jenazah di dekat sebuah masjid Syiah, sambil meneriakkan kata-kata "hentikan membunuh Syiah".

"Kami tetap pada tuntutan kami, yaitu menyerahkan kota ini kepada tentara dan segera lakukan operasi memberantas teroris dan pendukungnya," kata juru bicara kelompok aliansi Syiah, Syed Muhammad Hadi.

"Kami tak akan menguburkan jenazah keluarga kami kecuali jika pemerintah memenuhi tuntutan kami," sambung Hadi.

Korps Perbatasan adalah aparat yang paling bertanggung jawab atas keamanan di Provinsi Baluchistan, tempat Quetta menjadi ibu kota. Namun, warga Syiah mengatakan, pasukan paramiliter itu enggan melindungi mereka.

Sementara itu, di Karachi, aksi mogok menentang aksi berdarah di Quetta membuat kota bisnis Pakistan itu lumpuh. Pemerintah memperketat keamanan saat para pengunjuk rasa mulai memblokir jalan-jalan, termasuk jalan menuju ke bandara, mengganggu layanan kereta api, serta membakar sejumlah kendaraan bermotor.

Lashkar-e-Jhangvi secara historis memiliki kedekatan dengan elemen-elemen di dalam aparat keamanan Pakistan yang menganggap kelompok ini sebagai sekutu potensial untuk memerangi India di suatu hari. Namun, dugaan ini dibantah pihak militer dan aparat keamanan Pakistan lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com