Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karzai Larang Gunakan Serangan Udara NATO

Kompas.com - 18/02/2013, 03:37 WIB

Kabul, Minggu - Presiden Afganistan Hamid Karzai, Sabtu (16/2), melarang pasukannya meminta bantuan serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terhadap ”rumah dan perkampungan warga Afganistan”. Larangan yang disampaikan dalam pidato di Akademi Militer Nasional di Kabul itu berlaku sejak Minggu untuk jangka tiga hari.

”Besok (Minggu), saya mengeluarkan keputusan yang menyatakan pasukan Afganistan dilarang meminta bantuan serangan udara asing terhadap rumah dan desa-desa di Afghanistan selama operasi,” kata Karzai kepada lebih dari 1.000 perwira, komandan, dan mahasiswa Akademi Militer Nasional.

Keputusan itu merupakan pertama kalinya pasukan Afganistan melepaskan ketergantungan mereka pada serangan udara NATO. Hal itu juga menambah tekanan terhadap polisi dan tentara Afganistan, yang memegang kekuasaan keamanan setelah ditinggalkan pasukan internasional pada akhir 2014.

Larangan Karzai itu dilakukan setelah 10 warga sipil tewas akibat serangan NATO di Desa Chawgam, Distrik Shigal, Provinsi Kunar, Afganistan timur, Rabu (13/2). Di antara para korban tewas itu ada lima anak. Selain itu, 4 pejuang Taliban tewas dan 5 warga sipil terluka.

Insiden ini meningkatkan lagi ketegangan antara pemerintahan Karzai dan pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat. Karzai mengecam keras serangan itu dan mengumumkan kematian tragis itu akan diikuti investigasi otoritas berwenang Afganistan.

Warga sipil rawan menjadi sasaran serangan NATO terhadap kelompok Taliban. Korban sipil menjadi sumber utama perselisihan antara Afganistan dan pasukan koalisi internasional dalam perang 11 tahun di negara itu.

Presiden Karzai secara berkala mengutuk pembunuhan warga sipil. ”Saya sudah sering mengatakan kepada pasukan asing, jangan mengebom rumah warga, jangan pergi ke desa, dan hargailah rakyat kami. Kami mendengar pasukan kami bermitra dengan pasukan asing.” katanya.

”Jika ini benar, sangatlah disesalkan dan sangat memalukan. Bagaimana mereka dapat meminta pasukan asing untuk mengirim pesawat-pesawat tempur dan mengebom rumah-rumah rakyat kita sendiri?” katanya.

Jatuhnya korban sipil telah menjadi persoalan yang rawan dalam hubungan antara Karzai dan para pendukung internasionalnya. Masalah itu mengancam ketidakstabilan lebih jauh setelah penarikan pasukan internasional yang akan tuntas akhir 2014.

Setelah 18 warga sipil tewas akibat serangan udara NATO di Pakistan timur, Juni 2012, komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dari NATO saat itu, Jenderal John Allen, melarang pasukannya melancarkan serangan udara terhadap militan di permukiman warga sipil. Allen kemudian digantikan oleh Jenderal Joseph Dunford.

Dunford mengatakan, dia segera bekerja sama dengan pejabat pertahanan Afganistan guna menerapkan larangan Karzai. Dia bertemu Menteri Pertahanan Bismillah Khan Mohammadi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Sher Mohammad Karimi, membahas ”aspek teknis” larangan itu. (AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com