KOMPAS.com - Sejak dua tahun peringatan unjuk rasa antipemerintah pada 2011, jumlah korban tewas tercatat ada dua orang. Menteri Dalam Negeri Bahrain Letnan Jenderal Shaikh Rashid bin Abdullah Al Khalifa mengatakan hal tersebut di Manama.
Menurut warta AP, pada Sabtu (16/2/2013) pada insiden kekerasan tersebut, tercatat juga delapan tersangka terorisme yang ditangkap lantaran kerja sama antarnegara. Al Khalifa menyebut Iran, Irak, dan Lebanon sebagai negara-negara yang dianggap terkait dengan aksi teror warga Bahrain tersebut. "Delapan tersangka itu mendapat pelatihan, senjata, dan bahan peledak dari luar Bahrain,"katanya.
Sampai sekarang, penyelidikan negara menunjukkan berbagai tipe senjata yang dipakai untuk melawan polisi oleh peserta unjuk rasa. Kebanyakan senjata yang digunakan adalah bom molotov.
Pihak pemerintah Bahrain mengatakan dari total 27 pelaku demonstrasi, termasuk di dalamnya adalah kelompok oposisi Islamis Nasional Al Wefaq. Sementara, kelompok Al Menbar memilih untuk tidak ikut ambil bagian dalam unjuk rasa setelah aksi itu mengarah pada anarkisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.