Para penyelidik di Perancis mencurigai Spanghero memberi label daging olahannya sebagai daging sapi, padahal yang diproses mungkin daging kuda. Spanghero berpusat di Castelnaudary di dekat Toulouse, Perancis selatan.
”Tampaknya Spanghero merupakan agen dalam rantai perdagangan ini yang memberikan label daging sapi,” kata Menteri Urusan Konsumen Perancis Benoit Hamon, Kamis.
Sementara pimpinan Spanghero menyatakan pada Jumat (15/2) bahwa pemerintah terlalu cepat menuduh mereka. ”Saya tidak tahu siapa di balik semua ini, tetapi saya dapat mengatakan ini bukan kami. Saya sangat terkejut. Kami akan membuktikan kami tidak bersalah. Pemerintah terlalu cepat,” ujar bos Spanghero Barthelemy Aguerre.
Pemerintah mengancam mencabut izin operasional Spanghero, dan perusahaan itu akan menghadapi tuntutan hukum jika kecurigaan itu terbukti.
Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa perusahaan Romania yang memasok daging telah salah memberi label.
”Penyelidikan menemukan Spanghero tahu bahwa daging yang diberi label daging sapi sebenarnya dapat berupa daging kuda. Ada kecurigaan kuat,” kata Hamon.
Spanghero merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 1970-an oleh dua bersaudara bintang rugbi Perancis, Walter Spanghero dan Laurent Spanghero. Perusahaan ini memproduksi ribuan ton daging olahan dan memasok daging ke 28 perusahaan di 13 negara.
Pengawas makanan dan konsumen Belanda juga mencari serta melaksanakan tes untuk mencari daging kuda terhadap sekitar 100 perusahaan seiring dengan semakin meluasnya skandal daging kuda ini.
Runtuhnya kepercayaan konsumen membuat 11 peritel makanan menulis sebuah surat terbuka di Inggris. Mereka menyatakan berbagi kemarahan dengan masyarakat dan terus bekerja keras untuk mengidentifikasi apa sebenarnya yang sedang terjadi.