Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyayang Binatang Protes Lomba Babi

Kompas.com - 15/02/2013, 22:39 WIB
Pieter P Gero

Penulis

NEW TAIPEI CITY, KOMPAS.com - Kelompok penyayang binatang di Taiwan, Jumat (15/2/2013) memprotes ritual tradisional "babi suci". Babi dipaksa makan sebanyak-banyaknya sebelum disembelih di depan umum. Aksi tradisional ini dinilai sebagai bentuk penyiksaan atas binatang.

Kantor berita AFP, Jumat (15/2/2013), melaporkan, petani di Taiwan bersaing dalam meningkatkan berat badan babi dalam sebuah upacara tahunan. Babi yang dipaksa makan untuk meningkatkan berat badannya ini kemudian dibantai, sebagai persembahan bagi para dewa.

Memaksa babi-babi ini makan dan kemudian dibantai, sebagai sebuah tindakan yang tidak tepat.

Aktivis penyayang binatang dalam aksi protesnya berteriak "Hentikan Lomba Berat Babi Suci" dan "Kelebihan berat itu tak sehat", dalam aksi yang berlangsung di dekat kuil Taoist. Di tempat itu lomba berlangsung, disaksikan ribuan peserta dan turis yang menyaksikan ritual tradisional ini.

Babi terberat mencapai 981,6 kilogram. Pemenangnya mendapat penghargaan enam ons emas dari otoritas kuil.

Menghadapi kritik dari para penyayang binatang, membuat para penyelenggara acara sebelumnya berjanji akan menghentikan semua lomba tradisional ini pada 2017.

Namun dalam aksi protes, pihak kuil tak bisa ditemui untuk dimintai komentarnya.

Aktivis penyayang binatang Chen Yu-min menegaskan, ia menghormati berbagai pesta tradisonal. Namun ia sangat tidak dapat mendukung adanya kompetisi berat, yang digambarkan sebagai "pelanggaran dan brutal".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com