Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Pemerasan Seksual Meningkat di Singapura

Kompas.com - 14/02/2013, 06:11 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Orang yang suka "bermain" seks online mungkin harus berhati-hari dan belajar dari sejumlah kasus pria Singapura yang menjadi korban pemerasan seksual.

Data pihak kepolisian Singapura tahun 2012 menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus pemerasan seksual terhadap pria Singapura. Mayoritas pelaku pemerasan merupakan perempuan asing yang tinggal di negeri kota itu. Kasus pemerasan meningkat hampir 5 kali lipat dari 11 kasus di tahun 2011 menjadi 50 kasus di tahun 2012 lalu.

Perempuan pemeras biasanya akan beraksi dengan memulai perkenalan terhadap calon korbannya melalui jejaring sosial seperti Facebook atau situs Tagged.com. Setelah sejumlah tahap perkenalan, pelaku mulai menggoda korban dengan mengajaknya menggunakan webcam dan kemudian menginisiasi cybersex dengan tampil tanpa sehelai kain pun di kamera.

Tentu saja, perempuan itu rela "menjual" harga diri dengan tujuan utama meminta korban untuk ikut melepaskan pakaiannya di kamera atau menampilkan atraksi sensual. Tanpa disadari korban, pelaku merekam proses di webcam itu kemudian menggunakannya sebagai senjata untuk memeras. Dengan mengancam akan menyebarkan video tersebut, para perempuan itu mengeruk kantong korbannya perlahan-lahan dan terus meningkatkan jumlah uang yang diminta.

Kepolisian Singapura mengingatkan untuk bersikap lebih hati-hati ketika melakukan percakapan online dengan webcam. Jangan coba-coba "menjual" diri Anda dengan menampilkan hal yang tidak perlu ditampilkan yang berpotensi merugikan, terutama terhadap orang asing yang baru dikenal. Kepolisian menyadari korban jarang melaporkan karena malu dengan peristiwa itu, Namun, korban dianjurkan untuk segera melapor jika terjadi pemerasan. Kepolisian akan segera menindaklanjutinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com