Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Tutup Rumah Jagal

Kompas.com - 14/02/2013, 03:01 WIB

LONDON, RAbu - Otoritas makanan Inggris menutup sebuah rumah jagal dan satu pabrik pemrosesan daging yang dicurigai menjual daging kuda berlabel daging sapi. Selain itu, petugas juga menyita semua daging yang ada di kedua tempat itu.

Daging ini ditengarai dijual berupa daging kebab dan burger. Penutupan dan penyitaan ini merupakan yang pertama sejak skandal daging kuda berlabel daging sapi merebak di Eropa.

Penemuan ini semakin membuat publik bertanya seberapa banyak produsen yang mempraktikkan kecurangan ini.

Jutaan daging burger dan makanan beku ditarik dari sejumlah supermarket di Eropa. Namun, hingga sejauh ini belum jelas benar bagaimana daging kuda itu dapat dilabeli daging sapi.

”Sangat mengejutkan karena kami menemukan praktik seperti itu di Inggris,” ujar Menteri Lingkungan Owen Paterson, di London, Rabu (13/2).

Peter Boddy, pemilik rumah jagal tersebut, mengatakan, dia akan bekerja sama dengan polisi. Sementara juru bicara dari perusahaan pengolahan daging menyatakan, ”Tidak ada pelanggaran yang kami lakukan di sini.”

Direktur Badan Standar Pangan (FSA) Andrew Rhodes mengatakan, perusahaan tersebut diduga terlibat dalam mengecoh pelanggan. Dia menolak berspekulasi sudah berapa lama kecurangan tersebut dilakukan.

Di Inggris, daging kuda diekspor ke negara yang memang memakan daging kuda karena orang Inggris tidak makan daging kuda. Sejauh ini, otoritas di Eropa belum menemukan di mana sebenarnya terjadi kekeliruan pelabelan daging kuda sebagai daging sapi itu.

Sementara itu, pejabat Romania menyatakan, negara tersebut memproduksi 6.300 ton daging kuda dan keledai tahun lalu. Semuanya diberi label dengan tepat ketika diekspor dari 35 pabrik pengolahan berizin ke negara lain di Eropa. Pejabat Romania mengatakan, kesalahan pelabelan terjadi di tempat lain.

Sebuah perusahaan di Irlandia menyatakan, daging burger yang mengandung daging kuda berasal dari Polandia. Namun, pejabat Polandia menyangkal negaranya mengekspor daging kuda.

Di Irlandia, harga 1 kilogram (kg) daging kuda mencapai 35 lei atau sekitar Rp 10.400, sedangkan harga 1 kg daging sapi sebesar 55 lei atau sekitar Rp 16.500.

Tampak disengaja

Peter Bradenmark, Kepala Manajemen Kontrol dari Badan Pangan Nasional Swedia, mengatakan, pihaknya akan menguji 50 hingga 100 sampel dari supermarket di seluruh Swedia. ”Apa yang terjadi merupakan peringatan. Perusahaan makanan jujur dan mereka ingin berbuat benar. Namun, ada sesuatu yang tidak biasa, kali ini tampaknya hal itu disengaja,” kata Bradenmark.

Skandal daging kuda ini juga sudah meluas hingga Jerman. Mareike Enderle, juru bicara Kementerian Pertanian dan Konsumer Jerman, mengatakan, pengiriman lasagna beku yang mengandung daging kuda telah dikirimkan ke satu pedagang daging di Jerman.

Enderle mengatakan, belum jelas apakah produk itu sudah ditarik dari supermarket sebelum dijual. Enderle mengatakan, Jerman telah diperingatkan oleh otoritas di Luksemburg, tetapi dia menolak memberikan rincian dari mana daging kuda itu berasal atau di mana lasagna itu diproduksi.

Sementara itu Komisioner Uni Eropa untuk Kesehatan Tonio Borg mengatakan, konsumen berhak mengetahui apa yang mereka makan. ”Jika seseorang mendistribusikan dan mengedarkan produk olahan daging sapi tetapi ternyata itu bukan daging sapi, itu merupakan pelanggaran aturan Uni Eropa,” katanya.

Komisi Eropa masih yakin bahwa isu utama adalah soal pelabelan kemasan yang tidak sesuai dengan isi. Rabu sore waktu setempat, UE memulai pertemuan yang membahas tentang daging kuda ini.

Presiden Perancis Francois Hollande memperingatkan bahwa skandal daging kuda itu dapat merusak sektor makanan beku di Perancis.(AP/AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com