KOMPAS.com - Lantaran nilai tukar mata uang yen melorot, barang-barang produksi Korea Selatan menjadi incaran warga Jepang. "Akhirnya, tidak semuanya negatif dari Korea Selatan,"kata ekonom Moody's Analytics asal Australia Matthew Circosta sebagaimana warta AP pada Rabu (13/2/2013).
Menurutnya merosotnya yen serta menanjaknya won Korsel justru menjadi penanda menguatnya perekonomian dunia. Meski, penurunan yen itu memang memiliki konsekuensi murahnya harga barang-barang produksi Korea Selatan.
Di Korea Selatan, lantaran menanjaknya won, tingkat persaingan antara para eksportir Negeri Ginseng melemah. Para eksportir Korea Selatan itu memang bersaing pula dengan pihak Jepang di bidang elektronik, mobil, kimia, dan permesinan.
Sejak September 2012, yen turun 17 persen terhadap dollar AS. Sementara, won Korea Selatan justru menguat 3,5 persen terhadap dollar AS. Gara-gara itu, won naik 20 persen saat berhadapan dengan yen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.