Menteri Pertanian Irlandia Simon Coveney ingin mendiskusikan langkah apa yang akan diambil pada level Uni Eropa (UE) untuk mengatasi hal tersebut. Irlandia saat ini memegang giliran menjadi Presiden UE.
Penyelidik di Irlandia menuduh Polandia telah menyebabkan beredarnya daging kuda berlabel daging sapi di Irlandia. Supermarket di Belanda, Selasa (12/2), juga mulai menarik daging beku dari raknya.
Komisi Eropa di Brussels menegaskan bahwa skandal daging kuda ini bukan masalah kesehatan pangan. ”Kita tidak berbicara tentang kesehatan pangan,” ujar juru bicara Komisi Eropa, Frederic Vincent.
”Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada orang yang jatuh sakit. Ini hanya isu pelabelan sehingga pelarangan terhadap segala sesuatu tidak tepat,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan apakah ada kemungkinan Inggris melarang ekspor daging dari UE. Vincent menambahkan, tidak ada negara anggota UE yang dapat melarang ekspor-impor secara bilateral.
Pada tahapan ini, UE sedang mengumpulkan data dan berupaya untuk menentukan siapa yang telah berbuat apa dan sejak kapan. Komisi Eropa dapat melakukan langkah jika ada bukti terkait dengan isu kesehatan, katanya.
Sebelumnya, Perancis dan Inggris menyerukan agar penjahat yang berada di balik skandal daging kuda ini ditelusuri. Romania membantah keras telah menjadi penyebab merebaknya skandal tersebut.
Irlandia juga akan memerintahkan dua pabrik pengolahan daging agar melakukan tes DNA untuk meyakinkan konsumen bahwa daging yang mereka makan benar-benar daging sapi.
Romania memiliki 25 rumah pemotongan kuda dan mengekspor daging kuda ke Siprus, Perancis, Polandia, dan Belanda. Ekspor ini sering melalui pedagang perantara.
Di pedalaman Romania, kuda dijual dari pemilik perorangan ke rumah jagal dan setiap ekornya memiliki empat dokumen sebelum dagingnya diekspor.