Pemanggilan dilakukan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi. Hal itu menunjukkan kemarahan dan rasa frustrasi China, yang selama ini telah memperingatkan Korut agar membatalkan uji coba nuklirnya.
”Yang Jiechi menuntut Republik Rakyat Demokratik Korea (Korut) menghentikan pernyataan yang dapat mengeskalasi situasi sekaligus memintanya kembali ke jalur dialog dan negosiasi,” ujar Kementerian Luar Negeri China dalam situs resminya.
Meski demikian, pernyataan Kemlu China tersebut tak menyebut rinci ancaman sanksi yang akan diberikan terhadap Korut. Hanya disebutkan, Pemerintah China menginginkan Semenanjung Korea yang damai, stabil, dan bebas senjata nuklir.
Kemlu China selama ini diketahui hampir tak pernah memanggil perwakilan asing di negaranya kecuali dalam persoalan sangat penting, seperti penjualan senjata AS ke Taiwan atau sengketa wilayah di Laut China Timur dengan Jepang.
Sejumlah pemimpin dunia menyerukan kecaman mereka atas uji nuklir Korut kali ini. Dari Washington, Presiden AS Barack Obama menilai apa yang dilakukan Korut sebagai ”tindakan sangat provokatif”, yang dapat mengancam keamanan AS dan perdamaian dunia.
”Amerika Serikat akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri kami dan para sekutu kami,” ujar Obama.
Obama menambahkan, Korut tak akan pernah bisa menjadi negeri yang kuat dan makmur dengan cara seperti itu. Tindakan Korut justru membuat rakyatnya makin menderita.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS Ed Royce dari Partai Republik mendesak pemerintahan Obama mengubah kebijakannya yang dinilai gagal terkait dengan Korut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.