Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Rebut Dam Al-Thawra

Kompas.com - 13/02/2013, 02:59 WIB

Damaskus, Selasa - Pasukan oposisi yang dipimpin oleh Jabhat al-Nusra, milisi terkait Al Qaeda, merebut dam terbesar di Suriah, Senin (11/2). Dam Al-Thawra adalah simbol industri paling bersejarah dalam empat dekade kekuasaan rezim keluarga Presiden Bashar al-Assad.

Sehari kemudian, oposisi merebut bandar udara Al-Jirah, Aleppo. Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, oposisi menewaskan, melukai, dan menangkap total 40 tentara Suriah.

Bendungan di Provinsi Raqa yang dikuasai milisi Jabhat al-Nusra itu adalah penampung utama air Sungai Eufrat. ”Kelompok oposisi mengambil alih kendali dam. Mereka berjaga-jaga di dua pintu utama dan melarang pasukan oposisi masuk karena khawatir diserang bom oleh militer rezim,” kata Direktur SOHR Rami Abdel Rahman.

Apabila terkena bom, bendungan tersebut akan jebol. Miliaran meter kubik air akan membanjiri desa-desa di sekitar dam yang rampung pada tahun 1973 setelah lima tahun masa konstruksi.

Menurut Rahman, dikuasainya dam oleh oposisi akan berdampak buruk secara ekonomis terhadap rezim Bashar al-Assad. ”Ini kerugian ekonomi terbesar bagi rezim sejak revolusi dimulai,” kata Rahman tentang bendungan hidraulis yang bisa menghasilkan listrik berdaya 880 megawatt itu.

Bendungan itu dinamai Al-Thawra atau ”revolusi”, menandai kudeta militer pada 8 Maret 1963 yang membawa Hafez al-Assad ke kekuasaan. Ironisnya, kini dam tersebut menjadi medan oposisi melawan Bashar, putra Hafez.

Menurut situs Kementerian Sumber Daya Air, bendungan itu berukuran panjang 4,5 kilometer, dalam 60 meter, dan lebar 512 meter. Terkadang disebut Danau Assad untuk mengenang mantan penguasa, Hafez al-Assad. Dam buatan manusia ini menampung 14,1 miliar meter kubik air Sungai Eufrat yang mengalir dari Turki menuju utara melewati Suriah dan seterusnya ke Irak di timur.

Para pejuang dari front Al-Nusra, batalion Awayis al-Qurani, dan Ahrar al-Tabqa juga mengambil alih tiga distrik di Tabaqa pada Senin. SOHR mengatakan, oposisi mendapat perlawanan kecil di kota. Kepala pasukan loyalis Assad kabur dengan naik helikopter dari pangkalan di kota itu.

Pada hari Minggu, oposisi menyerbu pangkalan militer di kota, mengamankan gudang artileri dan amunisi, serta mengambil kendali pos pemeriksaan penting. Tabaqa adalah salah satu kota besar di Suriah yang menjadi pertemuan beragam penduduk baik dari Sunni, Alawite, Kristen, maupun Kurdi.

Seorang pejabat Suriah menyangkal bahwa oposisi telah menguasai bendungan itu. Dia hanya mengatakan, terjadi kontak senjata besar-besaran di sekitar dam. Namun, video amatir yang diperoleh para aktivis memperlihatkan adanya orang-orang bersenjata berjalan di sekitar ruang-ruang operasi dam tersebut.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon meminta Assad segera menerima tawaran dialog yang disampaikan Koalisi Nasional Suriah. (AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com