Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan Sohibul Iman, PKS Berseloroh Soal Poligami

Kompas.com - 12/02/2013, 18:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hari ini, Selasa (12/2/2013), memperkenalkan politisi Sohibul Iman yang didaulat menjadi Wakil Ketua DPR. Sohibul menggantikan Anis Matta yang sebelumnya mengundurkan diri setelah menjadi Presiden PKS. Guyonan pun terlontar mana kala Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid tengah memperkenalkan Sohibul.

"Kalau kemarin Pak Anis Matta bilang pimpinan DPR kompak dalam semua hal kecuali poligami, namun nanti Pak Sohibul pasti kompak dalam semua hal termasuk poligami karena beliau tidak poligami," kata Hidayat yang disambut tawa wartawan saat jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Saat perpisahan Anis Matta dengan pimpinan DPR beberapa hari lalu, Anis sempat berguyon pengalamannya bekerja dengan empat pimpinan lain cukup kompak. Namun, ada satu hal yang tidak kompak, yakni soal poligami. Anis memiliki dua istri dan sembilan anak. Hal ini pun mengingatkan Hidayat kembali saat mengenalkan Sohibul.

Sohibul tertawa mendengar candaan Hidayat. Disambut dengan candaan, Sohibul mengaku tak mau berpoligami karena tidak diberi izin oleh istrinya, Uswindraningsih Titus. Saat diberikan waktu sambutan, Sohibul menjanjikan dirinya akan cepat beradaptasi dengan pimpinan DPR lainnya lantaran sudah mengenal para pimpinan DPR.

"Saya bukan orang baru. Saya kan bukan (anggota DPR) PAW (pengganti antarwaktu). Saya juga sempat menjadi Wakil Ketua Komisi XI sehingga sering bertemu pimpinan," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR adalah mengangkat citra DPR yang terpuruk. Sohibul menyiapkan empat langkah yang akan dilakukan untuk mengangkat citra anggota Dewan yakni dengab menegakkan kode etik, meningkatkan transparansi, meningkatkan produktivitas legislasi, dan memudahkan akses masyarakat untuk mengetahui produk DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com