Dalam pengumuman yang mengejutkan, Senin (11/2), juru bicara Vatikan mengatakan, Paus Benediktus XVI akan mengundurkan diri sebagai kepala Gereja Katolik pada 28 Februari. Paus kelahiran Jerman, 16 April 1927, itu mengundurkan diri karena merasa kondisinya menurun dan tak lagi dapat memenuhi tugas yang dibebankan kepada dirinya.
Hal ini menjadikan Benediktus XVI, yang terlahir sebagai Joseph Aloisius Ratzinger, menjadi paus pertama selama hampir enam abad yang mengundurkan diri dari jabatannya. Paus terakhir yang mengundurkan diri adalah Gregorius XII pada tahun 1415. Ketika itu, Gregorius XII mundur untuk mengakhiri Skisma Barat, perpecahan dalam Gereja Katolik yang membuat adanya seorang Paus dan dua Anti-Paus. Pengunduran diri Gregorius XII membuka jalan bagi dipilihnya seorang Paus pengganti sehingga Skisma berakhir.
Benediktus XVI merupakan salah satu Paus tertua dalam sejarah ketika dia terpilih pada 19 April 2005 dalam usia 78 tahun. Dikenal sebagai pemikir gereja dan profesor yang gemar bermain piano, Kardinal Joseph Ratzinger tengah menanti masa pensiun ketika Paus Yohannes Paulus II meninggal dunia. Sebelumnya, dia pernah mengatakan tidak pernah ingin menjadi Paus.
Intelektual Jerman itu menjadi penerus Takhta Suci setelah hampir seperempat abad mengabdi sebagai Prefek Kongregasi untuk Ajaran Iman, pengawal Doktrin Gereja Katolik, yang membuat dia diberi julukan ”Rottweiler Tuhan”.
Benediktus memimpin Gereja Katolik saat salah satu badai tersengit yang dihadapi Gereja Katolik dalam puluhan tahun—skandal penyiksaan seksual anak-anak oleh pastor—mulai menderu. Dia juga beberapa kali salah langkah dan salah bicara, membuat dia jadi sasaran kritik di dalam dan di luar Gereja.
Sikapnya yang tradisionalis juga jadi sasaran pengkritik. Namun, dia dipuji oleh kaum konservatif karena upayanya menegaskan kembali identitas Katolik tradisional.
Hampir delapan tahun lalu, pendekatan garis keras, kebangsaan, dan usianya dipandang sebagai rintangan Kardinal Ratzinger untuk menjadi Paus. Dalam wawancara yang dilakukannya pada tahun 2010, Benediktus XVI mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri kalau dia merasa tidak bisa lagi menjalankan tugas-tugas kepausan.
Saat seorang Paus meninggal atau mengundurkan diri, penggantinya dipilih oleh konklaf atau pertemuan Kolese Kardinal di Kapel Sistina di Vatikan. Sistem pemilihan itu telah berubah beberapa kali selama 2.000 tahun eksistensi kepausan.
Para kardinal yang berhak memilih bertemu dalam konklaf sekurangnya 15 hari setelah pengunduran diri Paus. Pemungutan suara dilakukan secara rahasia, dan para kardinal tidak boleh memilih dirinya sendiri. Empat pemungutan suara dilakukan tiap hari sampai hasil tercapai. Saat Paus baru terpilih, kertas suara dibakar dengan zat yang menimbulkan asap putih. Jika belum ada kandidat yang mendapat dua pertiga suara, asap yang terlihat oleh massa di luar berwarna hitam.
Konklaf mendatang akan dilakukan pada Maret sehingga pada perayaan Paskah yang dirayakan akhir Maret ini Gereja Katolik akan mempunyai seorang Paus baru. (AFP/BBC/DI)
Berita terkait lainnya dapat dibaca di :Paus Mengundurkan Diri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.