Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Daging Kuda

Kompas.com - 11/02/2013, 02:35 WIB

London, Sabtu - Skandal daging kuda yang dilabeli sebagai daging sapi semakin meluas di Eropa. Otoritas Inggris memperkirakan ada aktivitas ilegal di balik skandal daging kuda ini.

Perusahaan makanan raksasa Swedia, Findus, menarik berbagai jenis makanan beku dari Perancis dan Swedia. Penarikan itu dilakukan pada Sabtu (9/2), satu hari setelah penarikan daging lasagna beku dari Inggris yang diketahui mengandung hingga 100 persen daging kuda.

Jaringan supermarket Inggris, Aldi, mengumumkan, Jumat pekan lalu, dua makanan cepat sajinya juga mengandung daging kuda. Semua produk daging beku itu dibuat di Luksemburg untuk pemasok Perancis, Comigel. Perusahaan itu menyatakan, daging kuda itu dipasok dari Romania.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan, skandal itu sama sekali tidak dapat diterima. Di sela-sela pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa di Brussels, Cameron menyatakan, kejadian ini sangat mengejutkan.

”Orang akan marah ketika menemukan mereka makan kuda ketika mereka pikir makan sapi. Ini bukan tentang keamanan pangan, melainkan pelabelan makanan yang efektif,” katanya.

Kepolisian juga telah bertemu dengan Badan Standar Makanan Inggris (FSA) untuk membahas kasus tersebut. Menteri Lingkungan Hidup Inggris Owen Paterson mengatakan, dia akan mengadakan pertemuan dengan FSA dan para peritel untuk membahas skandal daging kuda ini.

”Saya merasa ada konspirasi kriminal dan itulah sebabnya langkah FSA menggandeng kepolisian merupakan langkah tepat karena polisi akan bekerja sama dengan kepolisian di seluruh Eropa. Menjual produk yang disebut sapi, tetapi ternyata mengandung kuda merupakan kecurangan,” ujar Peterson kepada BBC. Dia menyatakan, tak ada risiko kesehatan jika memakan daging tersebut dan dia pun akan makan daging itu.

Kamis lalu, FSA mengumumkan bahwa 8 dari 11 contoh lasagna Findus mengandung 60-100 persen daging kuda.

Sangat marah

Juru bicara Findus mengatakan, mereka diberi tahu oleh Comigel tentang daging kuda itu Sabtu pekan lalu, tetapi tidak melakukan penarikan produk. Findus menyatakan sangat marah dan kecewa pada Comigel.

Direktur Comigel Erich Lehagre mengatakan, daging kuda itu berasal dari Romania dan dikirim ke Comigel melalui perusahaan pemroses daging Spanghero di Perancis selatan. Daging itu dibawa ke Luksemburg oleh perusahaan pemasok bernama Tavola.

Tavola mengaku mengimpor daging itu dari Perancis dengan label daging sapi. Badan antikecurangan Perancis tengah menyelidiki di mana sebenarnya titik kecurangan daging kuda dinyatakan sebagai daging sapi terjadi.

Kepolisian London, Scotland Yard, mengatakan telah bertemu dengan FSA dan akan terus berhubungan dengan mereka. Namun, kepolisian mengatakan belum mengambil langkah penyelidikan pada tahap ini.

Skandal ini terungkap dua pekan lalu, setelah tes DNA menemukan bahwa daging burger sapi ternyata dicampur daging kuda. Jutaan burger sapi langsung ditarik dari pasaran setelah penemuan tersebut.

Di Inggris dan Irlandia, makan kuda merupakan hal tabu. Namun, konsumsi daging kuda sebenarnya menjadi semakin biasa di bagian lain Eropa, seperti Perancis. Di Asia Tengah, China, dan Amerika Latin, makan daging kuda merupakan hal wajar.

Comigel memasok daging beku untuk jaringan supermarket di 16 negara. Jerman, Belanda, Belgia, dan negara-negara Skandinavia merupakan pasar utama. Findus merupakan salah satu merek yang memiliki kontrak dengan Comigel. (AFP/AP/BBC/JOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com