Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Anti-Kekerasan Perempuan di Hari Kasih Sayang

Kompas.com - 10/02/2013, 05:49 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

Belum lagi korban yang membuat laporan pemerkosaan malah cenderung menjadi pelecehan verbal saat melaporkan kasus yang menimpanya. Setali tiga uang ialah sikap masyarakat yang masih terjebak stigma sehingga cenderung menyalahkan perempuan yang menjadi korban pemerkosaan.

"Padahal korban adalah korban, dan yang semestinya mendapat hukuman serta sanksi adalah pelakunya," kata Dhyta.

Meskipun tujuan One Billion Rising adalah menyerukan kesadaran mengenai kekerasan pada perempuan, gerakan ini tidak melulu didominasi oleh kaum hawa. Andi Gunawan atau yang akrab dipanggil Ndigun adalah salah satu dari beberapa pria yang ikut terjun dalam gerakan One Billion Rising di Indonesia.

Menurut pria yang bekerja sebagai tim produksi di salah satu televisi swasta ini, pengalaman memiliki teman perempuan yang menjadi korban kasus kekerasan memang mempengaruhi keputusannya untuk mengikuti gerakan One Billion Rising. "Tapi menurut saya pribadi sebenarnya tidak diperlukan alasan khusus untuk bisa ikut berpartisipasi," kata Ndigun.

Ia mengakui bahwa dirinya kerap merasa miris melihat perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual justru diposisikan sebagai pihak yang bersalah. Ia menilai bahwa perlawanan terhadap kekerasan seksual pada perempuan bukanlah dengan menyorot bagaimana seorang perempuan harus berpenampilan, melainkan menentang perspektif yang menempatkan perempuan sebagai sebuah objek.

"Perempuan dan laki-laki itu manusia yang harusnya berdiri sejajar. Dan sebetulnya kan ini bukan perkara jenis kelamin. Baik ya baik, jahat ya jahat. Kualitas seseorang tidak ditentukan dari jenis kelaminnya," kata Ndigun lagi.

Sebagai orang yang bekerja di industri media, ia juga menilai bahwa dalam pemberitaan kekerasan terhadap perempuan juga mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap perempuan yang menjadi korban.

"Seharusnya kan yang harusnya diberitakan adalah kenapa bisa terjadi, atau bagaimana kronologi kejadian tersebut bukan terjadi. Tapi selama ini yang saya lihat di beberapa media justru menyorot ke siapa korban ini, latar belakangnya apa, sehingga memojokkan si perempuan. Padahal harusnya fokus diarahkan ke pelaku kejahatan terhadap perempuan," jelas Ndigun.

Sebelum melangkah ke acara tari massal (flash-mob) di Monas Kamis depan, One Billion Rising Indonesia telah mengadakan pre-event berbentuk pemutaran film Children of Srikandi, sebuah film dokumenter produksi Indonesia yang menyoroti kehidupan komunitas perempuan marginal di Indonesia, serta Gulabi Gang, film dokumenter produksi India yang memfokuskan pada gerakan sekelompok perempuan di India dalam melawan kekerasan terhadap kaum perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com