Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Catur, Anak-anak Miskin Uganda Ubah Hidup

Kompas.com - 07/02/2013, 19:48 WIB

KAMPALA, KOMPAS.com — Duduk di sebuah ruangan dengan lampu remang-remang di distrik Katwe, Kampala, Uganda, Phiona Mutesi menatap serius bidak-bidak catur di hadapannya, memikirkan langkah yang akan diambil.

"Catur mengubah hidup saya," kata gadis berusia 16 tahun itu.

"Dulu, saya tidak memiliki harapan. Sekarang, saya punya harapan. Saya bisa menjadi dokter dan menjadi grandmaster," kata Mutesi sambil membenarkan letak kacamatanya.

Dulu kehidupan Mutesi sangat buruk. Ayahnya meninggal dunia saat dia masih bayi sehingga praktis Mutesi dibesarkan di jalanan.

Namun kini, di usianya yang baru 16 tahun, Mutesi adalah perempuan Uganda pertama yang mencapai tingkat kandidat untuk mencapai gelar grandmaster catur. Dia juga adalah juara bertahan turnamen catur di bawah usia 20 tahun di Uganda.

Kini studio film Disney telah membeli kisah hidup Mutesi untuk diangkat ke layar perak.

Meski saat ini tengah merengguk kesuksesan, persinggungan Mutesi dengan catur terjadi secara kebetulan.

Saat dia berusia sembilan tahun, Mutesi ikut kakak laki-lakinya ke sebuah klub catur. Mereka datang bukan karena ingin bermain catur, melainkan sekadar mencari semangkuk bubur gratis.

"Saya kemudian bertanya kepada diri saya sendiri 'permainan apa catur itu?' dan saya kemudian mulai mencoba," kenangnya.

Ternyata Mutesi menyimpan bakat terpendam untuk memainkan bidak-bidak catur. Dalam waktu singkat dia sudah mengalahkan hampir semua pengunjung klub catur itu, bahkan tak jarang dia mengalahkan orang yang berusia lebih tua darinya.

Bakatnya yang luar biasa itu membawa Mutesi menjadi anggota tim muda Uganda dan berpeluang untuk berkompetisi di turnamen paling bergensi, Olimpiade Catur.

"Saya tak menduga saya bisa sampai di sini sekarang," kata Mutesi.

Pemain sepak bola

Orang yang berjasa membimbing dan memperkenalkan Mutesi dan anak-anak lain di permukiman kumuh Katwe dengan catur adalah Robert Katende.

Bekas pemain sepak bola ini mulai menekuni catur pada 2003, saat dia mendapatkan ide melatih catur untuk anak-anak jalanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com