Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Mali Dibicarakan

Kompas.com - 06/02/2013, 02:53 WIB

BRUSSELS, Selasa - Masa depan Mali setelah operasi militer Perancis diakhiri mulai dibicarakan dalam sebuah forum internasional di Brussels, Belgia, Selasa (5/2). Sebanyak 45 delegasi negara-negara Eropa dan Afrika beserta lembaga-lembaga donor hadir dalam pertemuan itu.

”Kita perlu menyiapkan masa depan. Saat sebuah negara hancur, butuh waktu untuk membangunnya kembali,” tutur seorang pejabat senior Uni Eropa (UE) sebelum pertemuan.

Menteri Luar Negeri Mali Tieman Coulibaly menggunakan kesempatan pertemuan itu untuk mengingatkan, ancaman yang dihadapi Mali saat ini adalah ancaman bagi seluruh dunia.

”Ancaman ini menjadi kekhawatiran bagi semua negara beradab. Seluruh dunia harus berkumpul di sekeliling kami untuk mengusir mereka dari tanah kami,” tutur Coulibaly mengacu pada kelompok militan yang telah menguasai Mali utara selama beberapa bulan.

Salah satu agenda utama pembicaraan di Brussels ini adalah pembiayaan 8.000 tentara gabungan Afrika yang melanjutkan operasi militer di Mali. Pemberangkatan pengamat hak asasi manusia ke Mali juga dibicarakan.

Selain itu, UE juga mempertimbangkan pengiriman 450 personel militer ke Mali untuk melatih pasukan Afrika yang akan bertugas di negara tersebut. Hingga saat ini, 16 anggota UE ditambah Norwegia telah sepakat mengirimkan personel militer mereka untuk bergabung dengan misi pelatihan tersebut.

UE juga mempertimbangkan mencairkan bantuan untuk Mali sebesar 250 juta euro, yang sempat dibekukan setelah kudeta militer tahun lalu. Menurut Menteri Pembangunan Perancis Pascal Canfin, pencairan dana bantuan itu akan disesuaikan dengan progres pelaksanaan peta jalan politik di Mali pascaperang, termasuk penyelenggaraan pemilu dan kembalinya pemerintahan sipil.

Di Paris, Wakil Presiden AS Joe Biden memuji intervensi Perancis di Mali selama pertemuan dia dengan Presiden Francois Hollande. ”Kami memuji ketegasan Anda dan kemampuan pasukan Perancis,” kata Biden.

Biden menambahkan, ”Tindakan tegas Anda tidak hanya untuk kepentingan Perancis, tapi juga Amerika Serikat dan semua orang. Kami sepakat terkait kebutuhan agar secepat mungkin diwujudkan misi yang dipimpin Afrika di Mali dan secepatnya misi itu dialihkan ke PBB.”

Melanjutkan operasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com