Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Siap Bertemu Assad

Kompas.com - 06/02/2013, 02:52 WIB

Damaskus, Selasa - Pemimpin Koalisi Nasional Suriah Ahmed Moaz al-Khatib menyatakan siap berdialog dengan Presiden Bashar al-Assad. Dia mengharapkan Assad mau menerima tawarannya itu demi kepentingan rakyat meskipun tokoh oposisi lainnya mengecam Khatib sebagai pengkhianat.

Keinginan Khatib untuk bertemu Assad itu disampaikan dalam wawancara dengan televisi Al Jazeera, Senin (4/2). ”Saat ini bola ada di istana rezim. Mereka yang juga akan mengatakan ya atau tidak,” katanya.

Menurut Khatib, dia mau duduk bersama dengan para pejabat rezim untuk membangun dialog. Assad diharapkan menerima usul itu dan oposisi siap bahu-membahu untuk kepentingan rakyat Suriah. Konflik yang berjalan selama 22 bulan ini telah menyengsarakan kehidupan rakyat.

Khatib menindaklanjuti pengumumannya yang mengejutkan pekan lalu, bahwa dia siap untuk melakukan pembicaraan dengan rezim Damaskus. Salah satu harapan dia ketika itu adalah pembebasan 160.000 orang yang ditahan rezim Assad.

Belakangan Khatib menjelaskan, seperti disampaikan kepada televisi Alarabiya, dia siap bertemu Wakil Presiden Faruq al-Sharaa. ”Sejak awal krisis, Sharaa telah melihat bahwa banyak hal tak berjalan ke arah yang benar,” katanya.

Solusi krisis

Dalam pertemuan dengan pejabat senior Rusia, Iran, dan Amerika Serikat pada Konferensi Keamanan Internasional di Muenchen, Jerman, pekan lalu, Khatib mengatakan, tidak satu pun dari mereka bisa menjelaskan bagaimana cara terbaik mengakhiri krisis. Penyelesaian krisis terletak pada rakyat Suriah sendiri.

”Rezim harus mengambil satu sikap yang jelas (terkait dialog), dan kami mengatakan, kami akan membuka tangan lebar-lebar untuk kepentingan rakyat. Kami juga siap membantu rezim pergi dengan damai,” komentarnya kepada televisi Al Jazeera.

Pernyataan Khatib sebenarnya merujuk pidato Assad satu bulan lalu. Assad saat itu menawarkan rekonsiliasi nasional untuk mengakhiri kekerasan di Suriah. Namun, Assad menegaskan tak mau berdialog dengan kelompok yang dia sebut ”boneka Barat”.

Meski tidak secara transparan menuding Koalisi Nasional (NC) Suriah sebagai ”boneka Barat”, banyak kalangan memastikan pernyataan Assad itu ditujukan ke NC. Koalisi sejumlah kekuatan oposisi itu dibentuk di Doha, Qatar, pada November 2012 atas dukungan negara-negara Barat dan AS.

AS menyatakan dukungannya atas keinginan Khatib berdialog. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan, jika rezim ingin menciptakan perdamaian, ”saatnya duduk dan berunding dengan NC Suriah, dan kami akan mendukung penuh Khatib.”

Kesediaan Khatib berdialog dengan Assad dikecam tokoh oposisi lain di pengasingan di Kairo. Walid al-Bunni, satu dari 12 anggota politbiro NC, justru menilai pertemuan Khatib dengan pejabat Iran dan Rusia tak ada manfaatnya. Tokoh oposisi lain di Suriah justru mengecam Khatib sebagai pengkhianat.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com