SEOUL, SENIN
Latihan perang yang akan berlangsung selama tiga hari itu melibatkan satu kapal selam nuklir AS, USS San Francisco, dan satu kapal penjelajah berpeluru kendali, USS Shiloh.
Menurut kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, angkatan bersenjata Korsel mengerahkan 10 kapal perang, termasuk sebuah kapal perusak dengan sistem persenjataan Aegis, satu korvet, dan sejumlah kapal selam Tipe-214 terbaru.
”Latihan ini akan melibatkan beragam manuver laut, deteksi kapal selam, penembakan dengan amunisi hidup, dan latihan anti-rudal balistik,” tutur seorang pejabat Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Korsel.
Kepala Staf Gabungan AB Korsel Jenderal Jung Seung-jo, Jumat lalu, mengatakan, latihan itu bertujuan melatih kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan provokasi oleh Korea Utara (Korut), yang kemungkinan akan melibatkan armada kapal selam negara komunis itu.
Latihan militer ini juga digelar di tengah makin santernya dugaan Korut akan segera menggelar uji coba senjata nuklir ketiganya. Negara tersebut menguji coba bom nuklir berbahan dasar plutonium pada 2006 dan 2009, dan saat ini diduga akan mengetes bom nuklir yang terbuat dari uranium.
Kantor berita resmi Korut, KCNA, Minggu, melaporkan, pemimpin muda negara itu, Kim Jong Un, telah menyampaikan ”pidato bersejarah” di forum rapat Komisi Militer Pusat partai berkuasa.
Dalam pidato itu, Jong Un disebutkan telah memaparkan sejumlah ”panduan penting” untuk memperkuat kemampuan militer Korut.
Meski tidak disebutkan secara spesifik soal uji coba senjata nuklir, para analis di Korsel percaya bahwa ”panduan” yang disampaikan Jong Un tersebut adalah perintah resmi untuk meledakkan bom nuklir ketiga Korut.