Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2013, 04:39 WIB
EditorErvan Hardoko

TEHERAN, KOMPAS.com — Pada 28 Januari lalu, Pemerintah Iran menyatakan telah berhasil meluncurkan seekor kera ke orbit Bumi menggunakan wahana angkasa Pishgam dan kembali dengan selamat.

Klaim ini diperkuat dengan kabar di sejumlah media Pemerintah Iran yang memperlihatkan para ilmuwan Iran tengah mengeluarkan kera itu dari wahana angkasa yang kembali mendarat di Bumi.

Namun, klaim Pemerintah Iran ini kemudian mengundang pertanyaan para pengguna dunia maya. Mereka mempertanyakan bahwa foto-foto yang dirilis Pemerintah Iran diduga menampilkan kera yang berbeda saat akan diluncurkan dan saat kembali di Bumi.

Saat akan diluncurkan, kera itu berbulu abu-abu muda dengan semacam tahi lalat berwarna merah di atas mata kanannya. Namun, foto yang diambil saat kera itu dikeluarkan dari kapsul Pishgam menunjukkan warna lebih gelap dan di atas mata kanannya tidak ada tahi lalat merah.

Perbedaan dalam kedua foto itu ditunjukkan sejumlah media Barat, yang memang sejak awal mempertanyakan klaim Pemerintah Iran itu. Terlebih lagi, upaya Iran sebelumnya mengirim kera ke angkasa luar pada 2011 berakhir dengan kegagalan.

Di situs jejaring sosial, beberapa komentar miring muncul menanggapi foto kera itu.

"Si kera pergi ke angkasa luar dan bertemu dokter yang menghilangkan tahi lalatnya," ujar seorang pengguna internet.

Hingga Sabtu (2/2/2013) malam, Pemerintah Iran sejauh ini belum menanggapi semua pertanyaan tersebut.

Dua situs berita yang dekat dengan Pemerintah Iran, Rajanews dan Nasimonline, tanpa mengutip sumber tertentu, mengatakan bahwa foto-foto kera yang dirilis sebelum peluncuran roket adalah arsip peluncuran kera pada 2011 yang gagal.

Namun, foto-foto yang dirilis seusai peluncuran adalah kera yang berhasil kembali dengan selamat dari orbit Bumi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com