Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrakan Kereta Api di Afrika Selatan, Ratusan Cedera

Kompas.com - 31/01/2013, 17:11 WIB

PRETORIA, KOMPAS.com - Dua buah kereta api yang dipenuhi anak sekolah dan komuter bertabrakan di dekat ibu kota Afrika Selatan, Pretoria, Kamis (31/1/2013), mencederai sedikitnya 300 orang.

Para pekerja kesehatan mengatakan setidaknya 300 orang penumpang dirawat akibat berbagai jenis luka.

"Kami merawat setidak 20 orang luka parah," kata Johan Pieterse dari Layanan Darurat Tshwane.

"Kedua kereta dipenuhi para komuter dan di antara mereka banyak anak-anak yang sedang berangkat ke sekolah," tambah Pieterse.

"Kami menghitung setidaknya ada lebih dari 50 anak-anak di kedua kereta itu," sambung Pieterse.

Sementara itu, juru bicara Layanan Kesehatan Netcare, Chris Botha mengatakan saat ini setidaknya tiga orang berada dalam kondisi kritis.

"Mereka yang dalam kondisi kritis karena mengalami sejumlah cedera," kata Botha.

Satu orang penumpang harus dibawa dengan helikopter ke rumah sakit terdekat, sementara korban lainnya dibawa dengan ambulans dan banyak korban lainnya dirawat di lokasi kecelakaan.

Saat ini, petugas penyelamat masih berjuang untuk melepaskan dua rangkaian kereta api yang hancur untuk membebaskan penumpang yang masih terjebak.

Tim penyelamat setelah dua jam berhasil membebaskan salah satu masinis dari reruntuhan kereta api.

"Dia (masinis) dalam kondisi kritis," ujar Pieterse.

Kedua kereta api itu dioperasikan perusahaan pemerintah Metrotrail yang khusus melayani jaringan kereta api di perkotaan.

Sejauh ini aparat yang berwenang masih meneliti penyebab terjadinya tabrakan kereta api itu.

"Di tahap ini kami tidak ingin berspekulasi soal penyebab kecelakaan," kata juru bicara Metrorail, Lilian Mokofeng.

Kecelakaan ini adalah insiden serius terkahir yang menimpa sistem perkeretaapian Afrika Selatan.

Pada 2011, sebanyak 857 penumpang terluka saat sebuah kereta api menghantam kereta api lain yang sedang berhenti di Soweto, Johannesburg.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com