Generasi muda Gaza saat ini secara umum hanya bisa berbahasa Arab, meski hidup bertetangga dengan Israel dan menggunakan mata uang negeri itu untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami memilih mempelajari bahasa Ibrani karena kami merasa bahasa itu sangat menarik. Selain itu jika kami mempelajari bahasa musuh, maka kami bisa menghindari kejahatan mereka," kata Mohammed Seyam, pelajar berusia 14 tahun.
Sekitar 750 pelajar saat ini tengah belajar bahasa Ibrani sebagai bagian dari proyek awal di Gaza. Bahkan sebuah universitas pro-Hamas telah membuka fakultas bahasa Ibrani.
"Ini adalah program percobaan dan kami harap tahun depan bisa menambah jumlah pelajar bahasa Ibrani," kata seorang kepala sekolah di Gaza yang menggelar pelajaran bahasa Ibrani, Wafa Mqat.
Khaled Al-Baba adalah salah seorang dari sejumlah guru yang mempejari bahasa Ibrani dalam masa pendudukan Israel di Gaza pada 1967-2005. Dia mengatakan, kini banyak pelajar memililh bahasa Ibrani dari bahasa favorit terdahulu, Perancis.
Murid-muridnya, kata Baba, kini sudah terbilang mahir berbahasa Ibrani. Mereka sudah bisa memahami instruksi yang tertera dalam produk-produk buatan Israel dan bisa membaca media Israel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.