Dalam Konferensi Internasional untuk Komitmen Bantuan Kemanusiaan bagi Suriah yang digelar di Istana Bayan, Kuwait, Rabu (30/1), Ban mengatakan, rakyat Suriah saat ini menghadapi bencana besar kemanusiaan yang terus memburuk.
”Sebanyak 16.000 orang tewas dalam dua bulan terakhir. Ada 2 juta anak Suriah yang membutuhkan bantuan. Banyak pengungsi telah kehilangan keluarganya, sementara yang lain telah kehilangan tempat tinggal,” ujar Ban yang memimpin konferensi tersebut.
Demikian dilaporkan wartawan Kompas
Sementara menurut utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk perdamaian Suriah, Lakhdar Brahimi, perang saudara di Suriah telah memasuki fase ”horor yang tidak terperikan”.
Hal itu diungkapkan Brahimi di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York, AS, Selasa, setelah terjadi lagi pembantaian sadis atas 78 pemuda di Aleppo.
”Tragedi seperti ini takkan ada akhirnya,” ujar Brahimi. ”Suriah tengah dihancurkan sedikit demi sedikit,” katanya kemudian dalam jumpa pers.
Brahimi mengatakan, Suriah sedang dihancurkan di depan mata semua orang. ”Hanya komunitas internasional, terutama DK PBB, yang bisa menolongnya,” ujarnya.
Suara Brahimi bergetar ketika menyebut telah terjadi lagi kekerasan mengerikan di Suriah. Sebanyak 78 pemuda di Aleppo ditemukan tewas dalam kondisi amat mengenaskan, Senin. Sebagian besar korban tewas dalam kondisi kedua tangan terikat di punggung dan kepala bolong tertembus peluru.
Abu Seif, seorang pejuang oposisi di Aleppo, menuturkan, 78 mayat itu ditemukan di sungai. Lebih dari 30 mayat lagi diduga masih berada di dalam sungai dan tak bisa diangkat. Menurut Seif, mereka semua tewas dibunuh para penembak jitu rezim Presiden Bashar al-Assad.