Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Australia 2013 Bertepatan Dengan Hari Yom Kippur

Kompas.com - 30/01/2013, 13:11 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Australia Julia Gillard menimbulkan kontroversi ketika mengumumkan bahwa pemilu Australia akan dilangsungkan 14 September 2013, yang bertepatan dengan hari Raya Yahudi, Yom Kippur.

Beberapa politisi mengecam penetapan hari tersebut, namun kalangan masyarakat Yahudi Australia justru tidak mempermasalahknya. Pengumuman hari pemilu ini mengejutkan banyak kalangan karena dilakukan 7 bulan lebih dimuka.

"Jangan kita sia-siakan waktu. Jadi keputusan harus dibuat mengenai bagaimana kita menggunakan waktu kita tahun ini." kata Gillard dalam pidato di National Press Club di Canberra. Hari Yom Kippur bagi masyarakat Yahudi dianggap sebagai hari "paling suci, Super Sabbath, dimana warga melakukan puasa selama 25 jam. Bahkan warga Yahudi yang tidak terlalu religius akan mengunjungi sinagoga di hari tersebut.

Menurut laporan news.com.au, politisi oposisi Malcolm Turnbull termasuk salah satu pihak yang pertama kali memberikan reaksi di Twitter menyusul pengumuman PM Gillard hari Rabu (30/1/2013). "Sangat kecewa bawha Julia Gillard memilih hari pemilu bertepatan dengan Yom Kippur- hari paling suci dalam kalender Yahudi," ungkapnya.

Anggota parlemen dari partai Liberal lainnya, Josh Frydenberg juga muncul di Twitter dengan mengatakan, "Hari pemilu itu akan mengecewakan banyak warga Yahudi Australia, dan tidak dipikirkan matang-matang."

Namun Direktur Eksekutif Yahudi Australia Peter Wertheim mengatakan mayoritas 107 ribu warga Yahudi Australia tidak akan mempermasalahkan tanggal tersebut.

"Secara jujur saya akan mengatakan ini bukan masalah besar bagi kami, karena setiap kali pemilihan akan jatuh pada hari Sabbath," kata Wertheim.

Komentar Wertheim ini juga didukung oleh Direktur Yayasa Yahudi New South Wales, Vic Alhadeff yang mengatakan warga mereka masih bisa memilih dengan mengirim surat suara lewat pos.

"Ini tidak akan menjadi masalah sama sekali. Anggota masyarakat kami akan bisa melakukan pemberian suara sebelum atau melalui surat." katanya Vic Alhadeff.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, bagi warga Yahudi hari Sabbath adalah hari istirahat dimana mereka tidak melakukan kegiatan sama sekali. Bagi kelompok Yahudi "ultra-ortodoks" arti kegiatan bisa sampai hal "sepele" seperti menghidupkan kompor, menghidupkan lampu atau menggunakan pena.

Menurut situs news.com.au, bagi warga Australia tanggal 14 itu lebih penting diingat karena berada di minggu antara final pertandingan rugby NRL, dan final sepakbola gaya Australia AFL. Tanggal 14 September juga bertepatan dengan ulang tahun ke-30 penyanyi Inggris yang sudah meninggal, Amy Winehouse. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com